Saturday 19 March 2016

TrioLogis

     Good evening fellas. Yes ini malem minggu yak, buat kalian yang punya pacar selamat merayakan malam minggu kalian bersama pacar masing-masing. Buat kalian yang hobi selingkuh, ya selamat menikmati malam minggu sama pacar orang. Dan buat kalian yang jomblo, kelaut aja. Yaaah sama saya dong kelautnya, nggak papa ya, kita berjemur dan renang bareng. Siapa tau jodoh. Ehh Prapto apa an lu senyum-senyum, saya ngomong sama pembaca cewek ya, bukan sama lu. Zzzzz
     Malam ini saya sedang menikmati greentealatte di salah satu coffeshop di daerah Sanur. Saya beberapa kali pernah bilang kalau saya punya satu tempat favorit buat melepas stress dan kepenatan. Cailaaaah bahasa saya udah ala-ala puisinya Cinta AADC ya. Ya tapi ini serius, dari semenjak 2 tahun yang lalu saya selalu datang ke tempat ini, walau tidak rutin namun selalu tempat ini lah yang paling mengerti saya. Ya panteeees, gimana mau dapet jodoh kalo begini pemikirannya.
      Ini adalah kali pertama kedatangan saya ke coffe shop ini setelah pulang dari Jakarta. Dan amazing, malam ini banyak banget customer local yang menggunakan tempat ini sebagai tempat berpacaran. Ohh noooo, mereka telah menodai kesucian tempat ini. Bahkan di tempat duduk favorit saya, alias di pojokan dekat pintu belakang, dipake juga buat pacaran. Aduh, kan ganggu ya, pake ada acara ketawa-ketawa genit gitu lagi. Nahkaaan jadi nyinyir mulutnya. Nyinyir sambil iri dengki sih sebenarnya. Dan yak baristanya baru, dan sepertinya ini greentea latte tertidak enak yang pernah saya minum. Saya kurang paham sama mixing nya sih, tapi nggak enak aja bawaannya. Sama kayak hubungan, nggak tau gimana racikannya, yang kerasa nggak enak aja di dalam hati. Kayak nggak nyaman tapi nggak tau di sisi mananya. Yaelaaaah malah curhat lah gue.
       Okey, biarin aja perasaan saya berkecamuk nggak jelas, nggak usah kita bahas lagi. Karena pasti akan membosankan. Lebih baik kita membicarakan bagaimana social life saya disini. Mari kita mulai dengan membahas satu grup wanita karier yang merupakan grup yang paling menarik dalam social life saya di Bali. Grup ini berisikan partner kerja saya di perusahaan yang dulu. Namun sekarang kami sudah move on dari perusahaan tersebut dan bekerja di perusahaan yang berbeda-beda. Hanya tersisa satu yag bertahan di perusahaan tersebut, yaa gimana lagi udah punya buntut pasti pertimbangannya banyak buat move ke perusahaan baru. Tapi beda kantor tidak membuat kami menjauh. Justru semakin jauh kami terpisah, semakin banyak bahan obrolan yang bisa kami share. Ya allah, ujung-ujungnya geng nyinyir juga. Ya udahlah, nikmatin aja sis.
       Grup ini berisikan 3 orang wanita dewasa (kecuali saya) yang usianya semua di atas saya. Ya bisa dibilang saya yang paling muda di grup ini. Bagaimana grup nyinyir nomer satu di kantor ini bisa terbentuk? Karena waktu itu saya masih anak baru jadi begitu bertemu ya tau-tau mereka bertiga udah klop aja gitu. Kalo denger dari cerita mereka sih, yang mana saya juga nggak yakin kebenarannya, mereka masuk di perusahaan tersebut hampir bersamaan namun di divisi yang berbeda. Hal yang menyatukan mereka adalah ketidakdisiplinan. Yes thats right, mereka sering bertemu di smoking area di luar kantor pada jam kerja. Berawal dari saling nyinyirin sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bertegur sapa dan finally patungan untuk membeli sebungkus rokok untuk bertiga. Proses banget ya. Ya itulah takdir, kita tidak akan pernah tau dengan siapa kita akan bertemu dan bagaimana orang itu bisa mempengaruhi hidup kita ke depannya.
       Kalo saya sendiri dekat dengan mereka juga membutuhkan proses, tidak langsung SKSD hanya karena mereka se gank. Dan kayaknya gank paling asik gitu ya, kegiatannya nyinyirin orang. Awalnya saya dekat dengan wanita paling dewasa di gank itu, duh nggak enak kalo bilang paling tua, nah itu bilaaaaang, kan contoh. Hahahaha. Dia adalah partner kerja saya di kantor dan ketika bertemu langsung nyambung aja gitu kayak kabel telpon. Sedikit susah sebenarnya bagi saya untuk langsung klop dengan seseorang, karena saya kalo temenan itu terkenal pilih-pilih. Milih yang kedepannya bermanfaat bagi saya. Tapi ini serius, ini penting bagi nusa dan bangsa, karena tanpa kalian sadari siapa kita saat ini adalah hasil dari pergaulan dan lingkungan kita yang dulu. Terima kasih Mom and Dad karena memberi saya lingkungan yang baik. Mom Dad lah, biasanya juga Pakne Bune,hedeuh.
       Lanjut ke topik, diantara partner kerja yang lain saya paling dekat dengan wanita cina satu ini. Dia mengajarkan saya banyak mengenai pekerjaan dan juga yaaa sedikit tentang kehidupan. Setelah mengenalnya saya kemudian mengenal wanita kedua. Kalo saya bilang sih dia adalah karyawan paling cantik sekantor pada saat itu. Kulitnya sawo matang, dengan rahang yang tegas, pinggang yang kecil kemudian membesar di bagian pinggul. Hal yang sempurna bagi laki-laki mana saja yang melihatnya. Dia juga sangat attractive ketika berbicara. Banyak hal-hal sarkas yang keluar dari bibir tipisnya, namun ajaibnya semua itu terdengar menarik. Coba kalo kata-kata sarkas itu keluar dari mulut saya, udah ditabok sana sini kalik.
       Saya bertemu dengannya dan intens mengobrol ketika kami datang ke acara surprise ulang tahun yang diadakan untuk partner cina saya tadi. Yah, setelah memiliki seorang anak dan sedang mengandung ini adalah kali pertama baginya mendapat kejutan ulang tahun dari suaminya. Kocak ya, mana pas makan mukanya bete lagi karena kebanyakan yang diundang malah temen si suami bukan temen-temennya dia. langsung kepikiran deh tuh jumlah bill hasil kejutan sekali seumur hidup ini. Hahahahaha. Dasar cinak!?
        Kemudian wanita ketiga adalah mojang pahriyangan yang berbadan tambun dan kalo ngerokok udah kayak kereta api. Nggak berhenti-berhenti, terus nyambung kayak sinetron Ellies. Kalo sama dia awalnya gara-gara sering ketemu ketika saya kabur sendiri ke smoking area. Dia kayak penjaga disana dah. Setiap kali saya kesana selalu ada dia. Jam berapapun itu. Nggak pagi, siang, sore, malam. Kayaknya dia diam-diam menjabat sebagai pak bon alias penjaga bangunan itu deh, kayak sekolah gitu ada penjaganya. Tapi ini serius, dari keseringan itu akhirnya kami mulai sharing meja, sharing rokok, sampai akhirnya sharing minum dan sekarang kadang juga sharing kasur. Life.
        Ketiganya memiliki kisah sendiri-sendiri. Dan yak siapa lagi yang menjadi pendengar yang setia selain kedua telinga saya ini. Nah sekarang mereka akan balas dendam dengan memberitahu kesepuluh jari saya mengenai apa saja yang telah mereka dengar. Sebenarnya postingan saya yang berjudul Sekompi Peri Cinta saya peruntukan bagi mereka bertiga, namun saat itu saya malah lebih tertarik untuk membahas hubungan sesama jenis. Duh sakit ya saya. Untuk lebih detailnya, tapi nggak terlalu detail juga sih, ntar mereka kebongkar lagi semua aibnya, akan saya ceritakan di postingan berikutnya. Sekarang saya mau browsing aja deh, capek nulis mulu, yang lain jarinya ngeraba-raba paha pacarnya, eh saya malah ngeraba keyboard laptop. SHAKIT. Yaudah, selamat bermalam minggu semua. Tabi'!?

No comments:

Post a Comment