Monday 30 December 2013

Senasib episode 4

    Selamat pagi semua. Selamat hari natal juga, tuhan memberkati kita semua. amien. Selamat menikmati libur panjang juga di akhir tahun. Nggak kerasa ya,sampai juga kita di penghujung tahun 2013, tanggal 31 di bulan 12. Tanggal yang membawa aura kesenangan tersendiri bagi kita penganut kalender masehi. Siap-siap aja selama seminggu kedepan kuping kita diberisiki sama suara terompet plus suara petasan oleh orang-orang yang antusias banget. Entah antusias sama datangnya tahun yang baru atau antusias membuat keributan di dalam kampung.
    Dari kemarin saya sudah nge-post berbagai cerita tentang new years eve's mates saya. Keroco-keroco yang menemani 2 kali malam tahun baruan saya. Maklum jomblonya kelamaan, jadi jarang punya kisah romantis. Tapi bukan berarti menghabiskan malam tahun baru bareng teman-teman itu nggak asyik loh. Walau tentunya nggak ada new year kiss nya, bisa dikatakan tahun baruan sama temen-temen itu lebih asyik daripada tahun baruan sama pacar. Sebenernya saya mencoba menghibur diri sih ini.
    Yang pertama yaitu lebih bebas. Bebas nya ya kita nggak perlu bermanis-manis di depan pacar. Bisa cerita apa aja yang kita mau tanpa perlu jaim. Bisa becanda plus ketawa ngakak sampai perut kejang sekalipun tanpa perlu malu dikira kampungan di depan orang-orang. Dan bagi cewek nggak perlu tuh jaim di depan cowoknya dengan makan sesedikit mungkin, make high heels atau dress yang sedikit butuh perjuangan supaya tampil menarik. Pokoknya intinya bebas lah. Walau tetep nggak ada yang ngasih new years kisses.
     Terus yang lebih asyiknya lagi nih kita bisa hemat. Yakinlah kalo tahun baruan sama teman-teman, mereka akan lebih mengerti isi dompet kamu. Mau kemana aja pasti akan menyesuaikan dengan yang keuangannya paling buruk. Atau nggak, kalo ternyata kamu yang keuangannya paling buruk, kamu bisa berhutang dengan sangat mudah pada mereka. Asal jangan lupa dibalikin duitnya. Kan judulnya pinjem bukan sodaqoh.
      Bandingin aja kalo kamu tahun baruan sama pacar. Mau makan, mau nongkrong, mau ke hotel, mau clubbing, kamu yang bayar semua. Sebiaya-biaya parkirnya kamu juga yang bayar. Enak tuh jadi si cewek, tinggal dandan sekece mungkin terus duduk manis deh di mobil atau di motor. Nurut aja mau dibawa kemana. Tapi entah juga kalo cowoknya tukang morotin tapi si cewek nggak sadar. Lagi musim loh. Sama siap-siap kali ya ngasih new years kisses ke pacarnya. Atau lebih. Maksudnya kelebih banyak orang. Eh kok jadi murahan ya. Hahaha, becanda sist.
     Dan yang terakhir adalah lebih aman. Aman dari mana? aman dari segalanya. Sederhananya aja, kalo orang tua nanya mau tahun baruan kemana. Kamu jawab sama temen-temen. Pasti akan menghemat banyak pertanyaan yang biasanya dilontarkan sama ortu. Beda nih kalo kamu jawabnya mau tahun baruan sama pacar. Pasti deh banyak pertanyaan, baik pertanyaan dengan sistem pilihan ganda maupun uraian dilanjutkan dengan nasihat, anjuran, tausiah, puisi dan prosa. Pokoknya lebih ribet diterima sama telinga muda kita lah.
     Nah maka dari itu saya lebih memilih tahun baruan sama temen-temen daripada sama pacar. Alasannya selain lebih asyik kalo sama temen-temen, ya karena saya selama 2 tahun ini nggak punya pacar. Kayaknya itu faktor terbesarnya deh. Tapi saya pernah juga tahun baruan sama pacar saya. Suerr!! Walau seumur hidup cuma sekali sih. Yang penting pernah lah ya, daripada kayak temen saya, nggak pernah sama sekali tahun baruan sama pacarnya.
     Masih berkutat ke anggota setia tahun baruan tanpa pacar sih. Temen lama saya dari SMA. Sering jadi bulan-bulanan kami karena tubuhnya yang ringan dan tidak memiliki kemauan sedikitpun untuk membalas. Jangankan membalas, sekedar ngatain aja nggak. Pokoknya dia orangnya nerimonan. Pasrah. Mungkin kalo dia dipasung juga bakalannya nurut-nurut aja. Nah saking nurutnya temen saya ini sampe dia itu nggak pernah tahun baruan sama pacarnya. Jangankan sama pacar, sama temen-temennya aja maksimal jam 9 sudah disuruh pulang. Mau tahun baruan gimana kalo belum tahun baru aja udah disuruh pulang.
     Waktu tahun baru 2012 yang lalu dia merasa sangat terharu. Karena itu adalah awal diperbolehkannya dia untuk menghabiskan malam tahun baru diluar rumah. Walaupun dengan catatan tidak boleh menginap dan jam berapapun selesai acara harus pulang malam itu juga. Memang sih dia anak cewek tapi ya kita sebagai teman-temannya mana ada yang doyan sama dia. Namanya juga temen. Mungkin kalo dia berbentuk serundeng daging baru deh kita doyan.
     Dia salah satu temen deket saya juga sih. Walau dia tampak kecil dan tak berdaya tapi dia punya beberapa mantan. Kisah cintanya ruwet kayak benang kasur. Setau saya sih dia paling tergila-gila sama sesosok abang-abang yang jauh lebih dewasa daripada kami semua namun bisa bertingkah seperti orang seusia kami. Suka bermain dan belajar, kayak bobo gitu deh.
     Temen saya ini setia nungguin si abang-abang tadi dari waktu si abang ini punya pacar sampe putus. Entah jenis jenglot apa yang dipake sama temen saya, sampai si abang yang pernah jadi penyiar radio itu jatuh ke pangkuannya. Namun namanya juga hidup, ada pro dan kontra. Dan orang tua temen saya adalah manusia-manusia yang kontra dengan hubungan anaknya dengan si abang ini yang belum mapan menurut mereka. Inilah dilema memiliki orang tua. Kadang saya pengen seperti sun gokong yang lahir dari batu atau Vicky prasetyo yang orang tuanya mau an asal bisa nongol di tv. Tapi sejak kapan saya bisa memilih hidup. Memilih pacar aja saya kesusahan. Duh.
     Mungkin banyak hal-hal buruk yang terjadi pada kita di tahun 2013 ini. Salah satunya makin banyaknya settingan pertistiwa di infotaiment yang bertujuan mendongkrak popularitas. Terus peristiwa meletusnya gunung sinabung yang sampai saat ini kondisinya belum stabil. Termasuk juga naiknya nilai tukar dollar amerika terhadap rupiah yang membuat harga barang-barang impor jadi mahal, kecuali blackberry yang nampaknya kalah saing sama smartphone android dan produk apple semenjak dijualnya aplikasi bbm.
     Pokoknya apapun yang terjadi diluar sana saya harap tidak mengganggu kesehatan kita, kesehatan orang tua kita, dan kesehatan orang-orang di sekitar kita. Walau saya juga tidak kunjung diberi jodoh di tahun ini harapan saya semoga saya bisa selalu makan nasi 3 kali sehari, atau 2 kali sehari kalo lagi puasa, atau minimal sehari sekali kalo uang makan habis buat beli pakaian atau sepatu. Dan walau Rhoma irama mau nyalon presiden di 2014 semoga HP saya mendapatkan pulsa yang cukup untuk langganan. Yang paling penting semoga ditahun kuda besok saya bisa berpergian dalam rangka bekerja sambil jalan-jalan. Amien.
     Intinya, apapun yang terjadi diluar sana nggak ganggu dapur kita aja. Sama satu lagi, nggak ngerusak taneman. Oke sekian dulu post terakhir saya di tahun ini. Inshaallah saya akan kembali dengan post baru di bulan januari besok. Wasalamuallaikum warohmatullahi wabarokatuh. Tabe' mace' pace'. Mari ki di'. Happy New Year. Tototoeeet!! Tototoeeeeet!!!
   

Sunday 15 December 2013

Senasib episode 3

      Idiih udah main pertengahan bulan desember euy. Udah hampir mendekati tahun baru dong ini. Ayo udah punya planning belum buat menghabiskan malam tahun baru kalian. Bukannya mau sok heboh atau membesar-besarkan malem tahun baru masehi sih, tapi emang nyatanya udah heboh. Jadi saya juga nggak mau munafik karena malam ini memang salah satu malam spesial sepanjang tahun.
     Baru aja tadi sore saya ketemu dan berbincang sama sohib-sohib tahun baruan saya. Tapi kami berkumpul bukan mau membahas masalah tahun baru, kami berkumpul untuk sekedar bercengkrama. Sudah lama kami tidak bertemu dan banyak sekali cerita yang belum tersebar diantara kami. Maklumlah kalo para bigos belum berkumpul berarti mereka lagi sibuk mengumpulkan bahan gosip. Salah satu yang terheboh adalah berita tentang salah satu anggota kami yang sudah mantep melepas masa lajangnya. Ya sedikit banyak membuat yang lain merasa envy sih, pasalnya dia orang pertama di dalam kelompok kami yang hampir berstatus menikah.
      Tentu saja kawan saya ini adalah wanita, dan membuat anggota wanita yang lain jadi terlihat iri hati. Padahal kebanyakan dari mereka masih single dan menjomblo, jadi apa coba yang harus di envy in, orang mereka aja pada nggak punya pacar. Hahaha. Kalo saya sih orangnya santai. Santai kayak di pantai. Tapi nggak pake bikini juga kalik. Pasalnya saya kan pria, masih banyak cita-cita yang harus saya capai. Lagian saya juga salah satu anggota yang jomblo sih ya (balik kanan, hadap tembok, jeduk-jedukin kepala).
       Tapi kalo ngomong masalah track record, teman saya yang mau menikah ini bisa di bilang jempol. Waktu jaman SMA aja pacarnya anak kuliahan dan nggak terima satu. Kerenkan. Disaat yang lain bingung nggak punya pacar eh dia malah asyik koleksi pacar. Pacar disamaain kayak perangko ya, pasti dia filatelis. Hal ini sebelas duabelas sama anggota kami yang lain. Anggota dengan badan teraduhai (menurut dia), sering memuji dirinya sendiri sebagai si cantik, dan terobsesi banget jadi artis (entah ini candaan atau seriusan). Bahkan dulu waktu SMA dia sempat maju ke depan kelas untuk meminta dukungan orang satu kelas akan keikutsertaannya dalam ajang Indonesian Idol. Keren kan? Keren percaya dirinya.
       Nah kalo temen saya yang ini adalah anggota aktif perkumpulan malam tahun baru nggak punya pacar. Jadi dia sepertinya akan merayakan malam tahun baru tahun ini bareng kami lagi. Nggak papa sih, jadi ada objek penderita yang bisa dibully namun nggak bakal marah. Karena kalo marah dia sukanya ngobrak ngabrik rumah. Rumah siapa aja di obrak abrik. Terutama rumah kosong, entah apa yang mau diobrak-abrik.
       Ceritanya si temen saya yang dulu juga sempat satu bangku sama saya ini adalah seorang play-girl. Maksudnya bukan cewek yang suka nyetel DVD loh, tapi ya cewek yang punya pacar lebih dari satu. Waktu SMA tu dihabisin dengan chating sana sini, ikut grup itu ini, sampe kopdar alias ketemuan kesana kemari. Saya juga addict sih sama salah satu aplikasi chating yang dia kasih. Tapi temen saya ini bisa sampe punya pacar dimana-mana. Gilak nggak tuh. Macam supir trek aja si do'i. Kalo saya mah stay jomblo walau eksis chating diberbagai aplikasi. Parah banget!
       Lah tapi ketika kuliah ternyata temen saya ini kejatuhan durian sepohon-pohon nya se yang jual sekalian, sampe dia memutuskan untuk insyaf. Dia janji nih sama dirinya sendiri untuk mencari yang bisa selamanya, dan bakal satu-satunya di hidup dia. ceila bahasanya udah kayak novel teenlit aja nih saya. Pokoknya kalo nanti dia punya pacar bakal dia sayang dan dia jaga 24 jam lah  macam pos kamling. Sampai pada akhirnya seorang pemuda yang nampak khilaf datang ke pangkuan temen saya ini. Entah mantra apa yang dipake. Mantra cafe and club kalik (tulung kuwi tahun piro kas!?).
       Bener aja, hubungan mereka langgeng banget kayak nama taman di Magelang. Sampai akhirnya sebelum tahun terakhirnya di universitas si temen saya ini diputusin sama pacarnya. Padahal mereka udah pacaran selama kuliah, kemana-mana bareng, bahkan saya juga sempat kenal sama pacarnya temen saya ini. Tapi takdir berkata sebaliknya. Mungkin tuhan menyiapkan pria yang lebih baik untuk teman saya ini. Bukan anak cowok yang tidak bisa memperjuangkan cintanya di depan kedua orang tuanya. Eh mulut, mulut, mulut emang agak licin kalo ngomongin masalah orang lain.
       Semenjak putus itu sampai sekarang temen saya ini belum mendapatkan pria idaman lain. Setau saya sih pria idamannya sekarang adalah Hae Chul anggota Suju, tapi itu hanyalah khayalan si miskin. Pokoknya sampai sekarang dia betah menjomblo. Jadinya saya juga betah berteman sama dia soalnya merasa senasib sepenanggungan. hahahaha. Soalnya kalo temen deket kita punya pacar jadinya nggak asyik. Nggak asyik bagi kita yang menjomblo karena bingung mau ngapain. Mati gaya. Mau maen jadi nggak ada temennya. Nggak seru kan kalo mesti kemana-mana sendirian, ntar kalo diculik alien gimana coba. Atau di doktrin sama golongan tertentu untuk ikut MLM mereka. Syerem abitch kan.
       Pokoknya hidup itu udah ada yang ngatur. Mau kita rencanain sedetail apa juga kemungkinan buat meleset masih amatlah besar. Apalagi kalo kita nggak punya rencana hidup, ngalir kayak air, kesannya kita kayak eek di atas kali. Kita maunya jadi kapal dong ya yang punya tujuan walau kemungkinan tenggelam ada tapi semangat buat sampe tujuan lebih ada lagi. Segitu dulu cuap-cuap saya. Selamat sekali lagi buat temen baik saya yang kemarin habis diketuk pintu rumahnya sama mas calon. Semoga semua lancar sampai pelaminan. Saya nggak akan ganggu kok, hahahaha. Oke deh. Tabe' ma ki. Bye!

Monday 9 December 2013

Senasib episode 2

    Selamat bulan Desember semuanya!! wah kalo kata orang jawa bulan desember itu Gedene Sumber alias Besarnya Sumber. Nggak heran kalo hampir setiap hari hujan turun dengan berbagai macam bentuk. Dari yang rintik-rintik, gerimis, gerimis deres, hujan ringan, hujan, hujan deres, hujan gede-gede, hujan angin, hujan badai, pokoknya variatif banget. Kadang yang turun juga hujan monyet, tau dong hujan monyet, itu loh hujan ditengah hari dengan cuaca cerah dan matahari terik. Entah siapa yang mencetuskan nama hujan yang unik itu, syahrini barangkali. Do'i kan hobi banget tuh ngasih nama sembarangan.
     Masih nyambung masalah kemarin nih, yaitu masalah tahun baru. Inget kan kemarin saya optimis banget nih kalo tahun ini saya akan menghabiskan malam tahun baru saya dengan kawan-kawan dekat saya sewaktu SMA dulu. Alasannya sih simple, kebanyakan dari kami belum memiliki pasangan. Belum atau nggak laku sebenernya sih beda tipis kali ya, yang membedakan hanya strata dan image yang dibawa dari kedua kata tersebut. Tapi kalo buat saya mah, jomblo jomblo aja keles pake kebanyakan alibi kayak maling helem kepergok security aja.
     Teman saya yang satu ini juga salah satu yang masih setia. Setia pada kesendirian nya. Kasian tititnya cuma kepake buat kencing doang. Hhhh. Tapi begitulah, dia jomblo udah hampir 2 tahun kayaknya, hampir sama lah kayak saya. Hehehehe. Iya-iya saya jomblo lebih dari 2 tahun! Tinggal baca aja pake nggak terima segala.
      Diantara yang lain, saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan kawan saya yang satu ini. Salah satu alasannya sih karena kami memiliki bisnis bersama. Saya dan dia sudah bekerja di bidang pembuatan pakaian hampir lebih dari 3 tahun. Kami kemudian mengumpulkan modal bersama untuk selanjutnya mulai memproduksi pakaian sendiri. Yah walaupun modalnya tidak seberapa namun lumayan lah buat tambah-tambahan uang jajan.
     Sewaktu SMA kami selalu satu kelas, entah kebetulan apa memang jodoh. Awalnya saya tidak terlalu mengenalnya. Di kelas satu SMA saya sangat jarang berkomunikasi dengan kawan saya yang satu ini. Dulu kelas saya terkenal sebagai gudangnya anak-anak tengil, kecuali saya tentunya. Kebanyakan dari mereka berasal dari SMP yang sama sehingga mereka sudah akrab sebelumnya. Sedangkan saya berada dari SMP beda rayon sehingga benar-benar memasuki dunia baru dan orang-orang baru di bangku SMA.
     Dulu nih ya saya sempat naksir sama salah seorang cewek di kelas saya. Yah perawakannya montok kayak ayam broiler disuntik air gitulah. Kulitnya putih, rambut hitam panjang, dan kalo kata anak-anak boncengannya enak. hehe. Entah apa maksudnya. Saya pun getol mendekati cewek ini, sampai suatu saat saya tahu bahwa mantan pacarnya waktu SMP juga sekelas dengan kami. Yo'i bener mamen, dia adalah mantan pacar dari kawan dekat saya yang lagi saya ceritain, sejak saat itu saya jadi sering memperhatikan kawan saya ini.
     Tapi namanya juga cewek cantik ya banyak juga yang deketin si cewek ini. Akhirnya saya sering melakukan hal-hal yang seutuhnya terinspirasi dari novel teenlit yang saya baca. Yah mulai dari nulis cerpen di mading kelas tentang si cewek yang cantiknya nggak ada matinya (menurut saya waktu itu), kemudian sempet juga buat puisi anonim trus diselipin ke dalam kotak pensilnya waktu istirahat, sampai salam-salam nggak jelas lewat siaran radio yang sering dia dengerin.
     Eh kok jadi bahas nostalgia saya sendiri ya, hahaha, maaf suka salah fokus. Pokoknya saya nggak begitu kenal lah sama kawan saya yang satu ini pada awalnya. Kemudian kelas dua kami ditempatkan dikelas yang sama. Nah saya mulai kenal sama dia sewaktu tau kalo dia itu pacaran sama sohib kentel saya jaman SMP. Dari sana kami sering berkomuikasi, mendengarkan dia bercerita tentang pengalamannya nembak si cewek. Dia sempat naik sepeda dari Semarang daerah bawah sampai Semarang daerah atas sambil membawa kebulatan cintanya. Maklum waktu itu masih ngetrend-ngetrend nya acara 'Nyatakan Cinta'.
     Selain itu kami juga sering mengerjakan tugas bersama. Eh saya yang mengerjakan dan dia yang menyalin lebih tepatnya. Dan semakin akrab lagi begitu kami memutuskan untuk bergabung dalam kelompok yang sama dalam mata pelajaran seni tari. Kawan saya yang satu ini adalah seorang breaker yang terkenal sewaktu SMP(katanya sih). Jadi masalah koreo dan teknik kami serahkan pada ahlinya (walau setelah itu dia mengundang temannya yang lain untuk melatih kami) akan tetapi hasilnya sangat memuaskan. Kami yang terbaik dari 3 kelas sampai ditawarin untuk perform di acara pentas seni sekolah segala.
     Sejak saat itulah kami mulai dekat. Apalagi ketika kelas tiga kami lagi lagi mendapatkan kelas yang sama. Yah begitulah ceritanya hingga kami bisa seakrab sekarang. Kalo kata Mamah Dedeh sih temen itu ada 4 macem. Yang pertama temen sebagai makanan, yang kita perlukan setiap hari pagi, siang, malam karena tanpa mereka kita akan kelaparan. Yang kedua adalah teman sebagai obat, dimana kita sangat membutuhkannya jika kita sedang sakit, ia bersifat penting namun tidak setiap hari kita membutuhkannya, karena kita tidak sakit setiap hari. Yang ketiga adalah teman sebagai penyakit, nah kalo ini kebalikan dari yang kedua nih. Mereka bisa membawa keburukan bagi kita, tapi mereka selalu bisa menyerang kita, apalagi kalo badan kita sedang tidak dalam kondisi prima. Dan yang terakhir adalah teman sebagai racun, wih kalo ini mah bahaya, harus dihindari dan dijauhi kalo nggak mau terserang virus.
     Kalo bagi saya teman saya ini adalah tipe yang pertama. Saya nggak tahu motif dia berteman dengan saya kenapa. Apa saya adalah tipe teman nomer satu juga apa mungkin nomer dua bagi dia yang hanya bisa diambil keuntungannya saja. Tapi yah karena saya tidak punya teman dekat seperti dia di dunia ini jadi ya saya singkirkan aja pemikiran itu dan nothing to lose. Yang penting kan saya tulus berteman. Au' deh die bagimane.
      Nah kalo temen saya yang satu ini juga terancam bareng lagi merayakan malam tahun baru bersama saya. Pasalnya sampai saat ini dia masih menjomblo, dan bahkan gebetan saja dia tidak punya. Lagian sih deketin cewek lewatnya chat facebook. Udah nggak jaman keles. Sudah dua tahun kami menikmati malam pergantian tahun masehi bersama dengan kawan-kawan kami yang lain. Dia selalu mendapatkan tugas membuat api untuk acara bakar-bakaran. Yah maklumlah anak laki dalam kelompok kami bisa dihitung dengan jari, jadi buat urusan bakar membakar ini kita serahkan aja buat laki tulen. Hahaha.
      Selain dia senasib dengan saya, dia juga seprinsip dengan saya. Kami menolak dengan keras bekerja sebagai pegawai negeri sipil atau pun kantoran yang sekiranya gampang korup. Alasannya sih bervariasi. Maklum masih muda pak/bu jadi masih idealis. Pertanyaan nya apakah idealisme kami akan berlangsung lama? hanya tuhan yang tahu tuh jawabnya. Duileh sok bijak banget saya, kayak caleg partai A,B,C yang lagi sibuk campaign untuk dompet mereka yang lebih baik.
      Yaudah segitu dulu cuap-cuap saya tentang kawan saya yang satu ini. Saya takut ntar ceritanya merembet kemana-mana soalnya saya tahu hampir semuanya tentang dia. Ntar malah pada kepo lagi tentang sosok yang saya bicarakan ini. Lagian baru bulan lalu temen saya ini megang smartphone android, atut kalo blog tentang dia kebaca. Dia kan lagi hobi tuh berburu pin BBm kemana saja dan dimana saja. Hahaha. Oke goodbye adios amigos!! Tabe'!

Friday 22 November 2013

Senasib episode 1

     Hai ini hari sabtu ya, wih, udah mau masuk desember euy. pastinya udah punya rencana dong untuk malem tahun baruan. iya deh yang punya pacar, jadi bisa berduaan terus romatis-romantisan sama pacarnya. atau yang masih kuliah bisa banget seru-seruan sama temen kuliahnya. atau mungkin yang udah berkeluarga, pasti bakal menghabiskan malam tahun baru dirumah atau makan malam bersama dengan keluarga kecilnya.
     Yang repot ya potongan-potongan kayak saya ini. Pacar nggak punya, berkeluarga apalagi, pastilah belum, dan ironis nya sudah lulus kuliah. belum dapet kerja lagi. double triple bahkan multi ironis kan. yah pada dasarnya sih saya manusia sosial yang punya banyak teman. saya sih mengakui nya teman, tapi entah mereka mengakui saya apa nggak. at least saya bisa menghabiskan malam tahun baru dengan teman yang mana saja. selama mereka juga tidak memiliki rencana dengan teman yang lain.
     Tapi tengsin juga kalo setiap tahun baru harus ngeribetin temen-temen untuk buat acara. konsep dasarnya sih untuk menjalin tali silaturahmi, tapi selalu ada udang di balik batu. udang nya ya supaya malam tahun baruan nggak sendiri, alias keliatan sibuk kayak yang lain. nggak mau dong ya di cap anti sosial sama keluarga sendiri gara-gara malam tahun baruan malah tidur dirumah. kesannya kasihan banget gitu nggak punya temen.
     Beruntungnya saya yang memiliki teman-teman senasib seperjuangan. yah mereka sama gitu kayak saya, single, belum berkeluarga, dan sudah lulus kuliah. cuma bedanya mereka sudah bekerja sedangkan saya masih santai dirumah. namun diluar itu semua kami bisa punya perasaan yang sama apabila malam tahun baru tiba. jadi jauh-jauh hari sebelumnya biasanya kami sudah merencanakan pesta kami sendiri secara detail. awalnya terasa ironis sekali ketika beberapa pemuda dan pemudi berkumpul tanpa kekasih dengan masalah masing-masing di sebuah rumah. namun entah mengapa kami menikmatinya. but it is not better than sex. sex still better than it.
     Saya selalu datang dengan kisah yang sama di setiap tahun. berusaha mendekati wanita, si wanita tidak merespon, lalu berhenti di tengah jalan. Sedangkan kawan-kawan saya yang lain datang dengan kisah yang berbeda. lebih baik dari saya? tidak juga. lebih ironis dari saya? bisa jadi. lebih drama daripada saya? itu pasti.
     Salah seorang teman saya, ia wanita dengan sisi urban yang tinggi. kadang ia tertawa kencang sekali, kadang ia mengumpat dengan kesal, dan selebihnya ia hanya berbicara dengan suara yang keras. ia mengalami banyak perubahan semenjak terakhir kami bersama di SMA. Kemudian ia masuk universitas negeri terpandang dan mulai menata penampilannya. jika dulu ia jarang mendapat pacar, justru sekarang ia dipusingkan dengan pacarnya.
     Ia datang dengan cerita orang tua yang menentang hubungannya dengan sang pacar. penyebabnya banyak namun teman saya terlalu keras untuk membuka matanya dan melihat kenyataan yang ada. ia pernah sekali bercerita kepada saya tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh pacarnya. kemudian ia juga pernah bercerita tentang keadaan motornya yang rusak karena dijatuhkan pacarnya dan kemudian motor itu juga hilang di rumah sang pacar. mungkin terdengar wajar, namun hal ini menjadi tidak wajar ketika hal ini menimpa putra atau putri kita besok.
     Alasan sang orang tua jelas, si pacar tidak bisa menunjukkan sikap gentleman kepada keluarga teman saya. bahkan teman saya harus menjelaskan sendiri duduk perkara mengenai peristiwa tersebut. menyedihkan memang, dan tentu saja ketika ia bercerita ada banyak drama di dalam sana. tapi begitulah orang tua, mereka setia pada sudut pandangnya dan sulit untuk bisa merubahnya. kecuali jika kita mampu dan bersungguh-sungguh melakukannya.
      Bahkan ada juga pasangan yang sudah menikah namun tidak mengantongi restu dari orang tua nya. cinta itu rumit karena manusia yang membuatnya rumit. jangan sampai aja kalo ada masalah dalam rumah tangga kemudian orang tua kita tau dan berkata, "Bapak/ibu bilang juga apa,kamu sih nggak mau nurut." itu double tekanan batin kalo menurut saya.
      Sampai pada akhirnya teman saya itu serius mengakhiri hubungannya dengan pacarnya. ternyata bukan hanya orang tua nya yang tidak setuju, teman-teman saya yang lain juga menyatakan keberatannya. watch out boy, girl is always follow her friend's suggest. namun nama nya cinta mau apa lagi. setelah putus pun teman saya ini masih terus memikirkan mantannya sampai berharap untuk balikan. nggak tahu juga ding si mantan berpikiran yang sama apa nggak. kalo uda punya gebetan lain bisa apa.
      Mungkin karena trauma dengan pengalaman yang lalu sampai sekarang pun teman saya belum menggandeng pasangan lagi. secara fisik dan sifat teman saya bukan ciri orang yang susah mendapatkan pasangan. namun entah karena standar yang tinggi atau belum bisa membuka hati, temen saya ini masih setia sendiri. ya sebelas duabelas lah sama saya. cuma bedanya kalo saya karena nggak laku, dan perempuan-perempuan merasa lebih nyaman berteman dengan saya daripada pacaran. ya saya juga bisa apa. i deserve to be girlfriend not to be boyfriend.
      Itu salah satu teman saya yang mungkin tahun ini juga bakal merayakan malam tahun baru dengan saya. We'll see apakah dia masih single sampai akhir bulan depan. Kalo saya sih optimisnya saya yang masih single. hehehe. yaudah bye dulu sementara. sebelum ngomongin temen saya yang lainnya. tabe'!!

Wednesday 13 November 2013

Ekosistem Pertemanan

      Hai selamat malam dan selamat menikmati bulan november. dimana hujan lebih sering turun dengan deras ditemenin sama petir yang nggak nyante. yah, tipikal akhir tahun lah ya. musim hujan. tegarkan diri kalian masing-masing dengan berita banjir di berbagai daerah yang akan menjajah isi berita. yah nggak papa lah, daripada harus mengkonsumsi berita si aryes wigunes yang notabene nya produk acara infotaiment tapi eksis di beberapa program berita.
      Sudah lumayan lama nih saya nggak nge-blog. blog terakhir ya cerita saya tentang perjalanan ke Jakarta. setelah itu saya agak disibukkan dengan pengerjaan skripsi teman saya. temen saya yang skripsi tapi saya yang sibuk. yah namanya juga teman. saya kan orangnya sungkan menolak. sungkan menolak dan pintar mengintimidasi. tipikal orang gemini.hehe
     Jadi ceritanya teman saya itu melanjutkan studi yang sama dengan saya. awalnya sih dia udah masuk di fakultas ekonomi di kampus biru, kampus yang sama dengan saya. tapi kemudian dia banting setir dan masuk ke jurusan desain walau dia tidak memiliki bakat seni. mungkin dia tipe pemikir praktis yang berpendapat bahwa seni bisa tumbuh seiring berjalannya waktu.
     Singkat cerita walau kami teman yang akrab sewaktu di SMA tapi kami jarang mengambil kelas yang sama di universitas. saya lebih senang merencanakan kelas yang sama dengan beberapa teman satu jurusan dan sepertinya dia lebih senang mengambil kelas yang sesuai dengan jam kuliah kekasihnya yang berada di kampus berbeda. padahal kalau menurut saya salah satu faktor penentu kelulusan di universitas ya ekosisistem pertemanan yang kita bangun dari awal masuk universitas. jadi ya sebenarnya cepat atau lambatnya kelulusan kita tergantung dari bagaimana kita memanage kehidupan kita sendiri di kampus.
      Ada nih teman saya yang notabene nya tidak terlalu pintar dalam bidang akademik. tapi ia bisa lulus tepat waktu dengan IPK diatas tiga. kalo kata dia resepnya ya satu, carilah teman yang memberikan energi positif. bukan berarti harus nge-gank dan selalu kumpul dengan para kutu buku dan manusia cupu di kampus. tapi jalinlah hubungan yang baik dengan mereka. simbiosis mutualisme gitulah. kalo mereka butuh bantuan ya kita siap membantu dan begitupun sebaliknya. selain itu jangan anggap dia tidak ada. dengan komunikasi yang baik bisa loh menjalin sebuah ikatan pertemanan dengan mereka. pasti deh mereka akan merasa bahagia. Mahasiswa tipe ini umumnya mudah merasa berhutang budi karena terkadang mereka merasa kesepian. sok tau deh gue.
     Berikutnya yang patut dilaksanakan adalah menjalin hubungan yang hangat dengan kakak angkatan. fungsinya apa? ya fungsinya supaya kita bisa tau lebih dalem tentang sifat berbagai dosen yang ajaib, bisa tau kiat-kiat mendapatkan nilai A, atau arsip tugas mereka yang terdahulu. kan lumayan tuh kalo dapet arsip skripsi mereka sekalian. bisa nyontek konsep penulisannya atau tinjauan teorinya sekalian. kalau di kampus saya sih nggak begitu diperhatiin soalnya. yang penting lulus. hehe
     Nah kalo sudah bisa ngelaksanain dua hal itu dijamin deh tingkat kelancaran menuju wisuda bakal bertambah 70%. Lalu sisanya apa? sisanya ya manage rencana dan ambisi kamu selama kuliah. kalo cuma biar dapet gelar sarjana mah sekarang tinggal bayar aja udah bisa dapet ijazah sarjana. atau mau mengangkat ekonomi keluarga? banyak loh pengusaha yang hanya bermodalkan ijazah SMA, SMP, bahkan putus sekolah tapi punya penghasilan sebesar pejabat teras kantor-kantor PNS.
     Tapi punya rencana masa depan bukan berarti kamu aman dari masalah loh ya. contohnya saya, beberapa hari lalu saya sempet nih di SMS sama ayah saya. saya dibilang kurang agresif dalam menggapai masa depan. dikiranya saya cuma bisa buat kopi di pagi buta, ngacir ke teras rumah, dan menghisap rokok. rupanya beliau kurang mengenal anaknya dengan baik. maklumlah beliau pegawai yang lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor daripada di rumah.
     Ini dia yang terkadang membuat kita sebagai manusia di korupsi hak asasi nya. ujung-ujungnya kita akan dipaksa untuk bekerja di tempat yang tidak kita inginkan. aman secara finansial bukan berarti kita bisa hidup bahagia kan. lebih baik ya aman secara finansial tapi kita tetap bisa menikmati hidup kita sebagai manusia, bukan sebagai pemburu harta. oke, mungkin segitu dulu aja ya omongan ngelanturnya. tetap berkarya dan jangan kebanyakan nonton TV kecuali TV kabel. hehehe. tabik!!
   
   

Saturday 19 October 2013

Jekardah

       Nah kan dibilang juga apa. waktu itu nggak bisa dibendung. tau-tau udah mau masuk akhir oktober. kerasa cepet banget, apalagi buat mereka yang menikmati setiap detik dalam hidupnya. waktu akan terasa lebih cepat daripada seharusnya. beda nih sama mas-mas mbak-mbak kantoran yang update terus di sosial media gara-gara nungguin jam 5 sore yang lamanya minta ampun. hehe.
       Ngomongin masalah kantoran, kemarin awal bulan saya sempet nih ngelamar disalah satu kantor majalah gitu. sebabnya apa saya juga kurang paham, tapi saya tetep berangkat interview ke jakarta. bisa dibilang ini pertama kalinya saya ke jakarta untuk mencari pekerjaan. memang sih saya punya keinginan untuk kerja di majalah. jadi kesempatan itu saya ambil aja.
       Saya berangkat bareng temen saya yang notabene nya juga buta wilayah Jakarta. orang Jakarta aja bingung sama wilayah mereka sendiri, apalagi kami yang perantauan dari jawa. akhirnya dengan bermodalkan nekat, Google map, dan bismillah tentunya kami berangkat ke ibu kota.
       Awalnya semua berjalan smooth, kayak rambut para model di iklan sunsilk. kami tiba di stasiun Senen jam 3 dinihari dan langsung mencari guesthouse terdekat untuk beristirahat. jadwal interview saya pukul 5 sore, jadi ya agak jaim juga kalo musti istirahat di stasiun ala ala backpacker. bukannya keren yang ada malah kayak gembel kesasar.
       Setelah men-charge tenaga dan smartphone kami pun langsung check out dan mencari transportasi umum ke lokasi interview. ternyata butuh 2 jam perjalan dari Senen yang letaknya di Jakarta pusat sampai lokasi interview yang terletak di Jakarta Selatan. kantor majalah yang saya lamar terletak di bilangan Gandaria tepatnya di gedung perkantoran Gandaria 8 yang bersebelahan dengan Gandaria City Mall.
       Karena merasa akrab dengan mall kami pun berniat mengisi perut dengan makanan yang dijajakan di dalam mall tersebut. tapi apa mau dikata, setelah masuk ke dalam mall yang bisa dibilang mewah itu kami kebingungan mencari tempat makan. bukan karena kami nggak bisa membaca menu, tapi karena nama semua venue makanan disana terdengar asing bagi kami. yah namanya juga perantauan, kami pun nggak tega mempertaruhkan isi dompet kami dengan harga makanan yang belum jelas.
      Akhirnya dengan anggun kami meninggalkan mall dan mencari warung makan terdekat di pinggiran jalan. yang penting ada nasi lah buat hari itu. lagian orang-orang juga nggak pada kenal sama kami. hehe.
      Setelah selesai melahap nasi ramesan kami kembali kedalam mall dengan gagah dan nongkrong di salah satu tempat ngopi yang udah familiar nama dan harganya. setelah berbincang sebentar saya pun segera bersiap untuk melaksanakan misi utama saya yaitu interview.
      Saya berjalan dengan jumawa menuju gedung perkantoran dan menukarkan ktp saya dengan visitor card. setelah bersikap angkuh saya pun bingung mau masuk pintu sebelah mana. tapi saya pura-pura nggak bingung dan stay cool ngikutin bapak-bapak berdasi yang jalan di depan saya. ketika bapak itu masuk jalur khusus seorang security menghampiri saya dan menanyakan tujuan saya. saya pun dengan percaya diri menyebut nama perusahaan majalah yang saya tuju.
     Si security dengan ramah menunjukkan lift paling pojok dan menyuruh saya menempelkan visitor card ke pintu masuk agar bisa sampai ke deretan lift tersebut. udah sok kepedean, jalan dengan angkuh dan jumawa, eh ternyata ndeso juga. mungkin itu yang terlintas di benak si security. fak.
     Setelah sampai di kantor majalah saya langsung melihat beberapa pelamar lain yang asyik berbincang. kebanyakan dari mereka adalah wanita yang dari cara berpakaian nya terbilang stylish. Mbak sebelah saya tampil casual dengan kaos putih tipis dan rok lipit bermotif floral dengan warna kalem selutut. membawa tas slempang kecil dari kulit berwarna cokelat serta peeptoe berwarna gading.
     Menurut kata hati saya sih dia cantik, sampe saya nggak berani noleh dan melihat wajahnya secara langsung. dia juga lagi asyik ngobrol dengan mbak-mbak sebelahnya lagi yang penampilannya cetar. awalnya saya cuma bisa lihat high heels berwarna perak blink-blink nya. kemudian saya telusuri keatas, dia memakai rok sepan selutut berwarna merah tua, tas jinjing berwarna hitam dengan atasan blouse berwarna gelap. rambutnya disemir merah tembaga di curly dan di urai ala syahrini, dan lipstik berwarna merah terang. kedengerannya sih lebay ya, tapi kok ya pantes-pantes aja buat dia.
    Di sebelahnya lagi ada mbak-mbak yang asyik baca majalah. penampilannya bold dengan alis tebal dan lipstik hitam. atasan berupa sweater kelelawar berbahan woll berwarna abu-abu tua. bawahannya celana pensil tiga perempat berwarna hitam dan wadges berwarna hitam. dan beberapa mbak-mbak lain yang penampilannya juga nggak kalah stylish.
     Dari mereka semua ternyata cuma saya yang baru interview pertama di kantor itu. setelah menunggu lebih dari 30 menit akhirnya saya pun dipanggil. bukan dipanggil sama suster, apalagi gusti allah, tapi dipanggil sama ibu HRD. dengan melenggak-lenggok ala model papan atas, nggak ding, saya pun masuk kedalam ruang rapat. disana cuma ada seorang wanita muda berumur sekitar akhir 20 an yang geulis pisan. saya menghabiskan 15 menit saya dengan wanita itu. untuk interview tentunya.
     Banyak hal yang ia tanyakan pada saya temasuk asmara dan keuangan (dikira mama loren kali ah). tapi saya tertarik pada satu pertanyaan yang sebenarnya simple tapi membuat saya berpikir ulang.
ibu geulis : "Kenapa kamu mau kerja sebagai desainer grafis disini?"
saya        : "Karena saya tertarik di dunia fashion bu. saya rasa passion saya disini dan ini salah satu cara                        untuk bisa masuk ke dalam industri fashion."
ibu geulis : "Kalo kamu tertarik dengan dunia fashion, kenapa kamu apply nya di desainer grafis?"
saya        : ".....(selama beberapa detik) karena sesuai sama major of degree saya bu, saya punya basic di                      desain grafis jadi ya saya gunakan basic itu."
      Mungkin kedengarannya jawaban saya sudah benar dan rasional. tapi kemudian justru pertanyaan itu yang menjadi alasan bagi saya untuk tidak melanjutkan tes berikutnya.
      Setelah selesai interview saya menghampiri partner berpergian saya yang saya tinggal di caffee. jam sudah menunjukkan pukul 6 sore tapi kami malah asyik ngobrol sambil ngopi berkelas ditempat itu. kami pikir semua sudah selesai tinggal menuju terminal dan memesan tiket bis untuk pulang.
     Lokasi Gandaria memang lebih dekat menuju terminal Lebak Bulus daripada harus kembali ke stasiun Senen. dengan berbekal info dari kawan mengenai nama bis, harga, dan waktu keberangkatan kami pun menuju terminal Lebak Bulus. begitu naik kami langsung di sambut oleh calo tiket. ya seperti terminal lainnya, dan kami anggap itu adalah calo dari agen bus yang mau kami naiki.
     Harga tiket yang ditawarkan ternyata jauh dari ekspektasi kami sehingga kami melakukan proses tawar menawar terlebih dahulu. setelah deal kami pun menunggu bis dengan santai. sekitar 15 menit kemudian kami didatangi oleh calo dan membawa kami kembali ke loket.
     Ternyata sampai di loket kami diminta menambah sejumlah uang agar bisa mendapatkan tiket dan langsung pulang ke Semarang. kami pun tidak terima dengan permintaan mereka karena kami sudah deal dengan harga yang pertama diberikan. namun si calo dan si penjaga loket tetap bersikeras meminta uang tambahan. dengan emosi yang memuncak tapi berusaha tetap kalem kami meminta uang kami dikembalikan.
     Awalnya mereka menolak dan membuka proses tawar menawar lagi. saya pun mengambil jalan tengah dengan menawar setengah dari yang mereka minta. namun ternyata mereka kekeuh tidak mau dan memilih mengembalikan setengah dari uang yang telah kami berikan.
     Ya hanya setengah, dengan alasan potongan 50% karena membatalkan. semoga berkah deh bu uangnya. dengan perasaan kecewa kami keluar terminal dan menenangkan diri di mushola terdekat. kawan saya yang emosi nya 2 kali lipat menyesalkan perbuatannya yang sembarangan memesan tiket bis. dia juga pernah mendengar bahwa calo terminal lebak bulus memang nggak ada yang nyante. tapi merasakan sendiri ternyata memang lebih mantap daripada hanya mendengar kata ini kata itu.
      Setelah menenangkan pikiran kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke stasiun Senen. jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan beruntungnya kami menemukan bis kopaja yang langsung menuju arah Senen. di atas bis kami menertawai nasib kami sendiri. perjalanan yang begitu smooth di awal ternyata tidak menjanjikan akhir yang smooth juga.
      Sesampainya di Senen kami terpaksa menghabiskan malam di stasiun karena kereta menuju Semarang baru akan berangkat keesokan paginya. yah emang dari awal niatnya di Jakarta nggembel ya akhirnya kesampean beneran nggembel disana. walaupun awalnya udah sok jaim pake acara tidur di guesthouse pada akhirnya tetep aja tidur di emperan stasiun. yah begitulah yang namanya travelling. kalo nggak begitu nggak akan ada ceritanya.
      Ini baru pengalaman travelling pertama yang benar-benar unik dari saya. semoga besok-besok lagi saya bisa lebih siap berpergian dan tidak terlantar lagi seperti perjalanan saya yang satu ini. selamat siang, selamat berhari minggu. salam cup cup emuah emuah!! hehe

Saturday 5 October 2013

Time is T-I-M-E

     Wah udah masuk bulan oktober cuy. oh iya, selamat berakhir pekan untuk semua pekerja baik pekerja lepas, nggak lepas, maupun yang mau lepas. tapi kurang pas kayaknya kalo saya ngucapin sekarang. soalnya besok udah hari senin, dan kata temen-temen saya hari minggu justru hari yang menyebalkan. kalo mau nongkrong atau hangout di hari minggu pasti selalu keinget kalo besok hari senin. kalo menurut saya yang pengangguran ini sih semua hari sama aja. sama-sama nganggur soalnya, hahahaha.
     Ngomong-ngomong oktober jadi keinget kalo tahun baruan udah tinggal 2 bulanan lagi. nggak berasa kan ya waktu udah berlalu hampir setahun. kalo saya sih dulu waktu tahun baru 2013 buat list pencapaian banyak banget tuh. yah antara masih menjadi impian, harapan, atau angan-angan yang penting saya pengen mencapai beberapa hal di tahun 2013 ini. alhamdulillah ada yang tercapai, tapi ya seperti biasa lebih banyak yang belum.
     Waktu emang nggak pernah bisa kita kendalikan ya. dia akan terus berjalan tanpa peduli apa yang masih belum sempat kita perbuat. jadi jangan harap si waktu bakal nungguin kita melakukan sesuatu. pernah lihat dong film Click yang dimainin sama abang Adam Sandler. ceilaah abang, maklum saya adek bontotnya dari mantan pembokatnya. di film itu waktu yang bisa dikendalikan malah membuat kita nggak akan focus sama hidup kita sendiri. nggak pernah menghargai dan bersyukur atas apa yang kita miliki. jadi ya gunakanlah setiap detik dalam hidupmu berharga.
     Saya pernah buat tweet begini "If you aint comfort with your life, find something new. comfort is not always about money" ya kurang lebih begitulah. saya nge-tweet begitu gara-gara agak nggak nyaman sama keluhan temen-temen saya mengenai pekerjaan mereka masing-masing. Ya bukannya saya mau sok idealis sih, tapi ya bagaimana pun mereka sendiri yang memilih jalan hidup mereka, kemudian apalagi yang mau mereka keluhkan. cinta saya nggak diterima-terima aja saya nggak pernah ngeluh. aiiihhh.
     Ya intinya kita hidup di dunia ini cuma sekali. nggak ada rewind atau replay atau try again dalam hidup. kalo toh tuhan memberi kesempatan kedua itu adalah kesempatan untuk kita memperbaiki, bukan kesempatan untuk kita mengulang dari awal. jadi kita harus lebih bijak memanfaatkan waktu yan kita miliki.
      Saya juga pernah lihat quote yang bener-bener membangunkan saya. bukan membangunkan saya dari tidur loh ya. bukan juga membangunkan yang lain. tapi membangunkan saya dari sikap terlalu santai yang saya miliki. 
       begini quote nya, "Ini adalah hidupmu, lakukan apa yang kamu cintai. jika kamu tidak menyukai sesuatu, ubahlah. jika kamu tidak menyukai pekerjaanmu, keluarlah. jika kamu tidak memiliki cukup waktu, berhenti menonton tv. jika kamu sedang mencari apa yang kamu cintai dalam hidupmu, berhentilah, mereka akan menunggumu ketika kamu mulai melakukan hal-hal yang kamu cintai. berhenti terlalu menganalisa, hidup itu sederhana. semua emosi itu indah. ketika kamu makan, hargai setiap gigitan terakhir. bukalah pikiranmu, tanganmu, dan hatimu untuk hal-hal dan orang-orang baru, kita bersatu karena adanya perbedaan. tanyakan orang lain apa bidang kesukaan mereka, dan bagikan impianmu pada mereka. seringlah berpergian, tersesat akan membantumu menemukan jatidirimu. hidup adalah mengenai orang-orang yang kamu jumpai, dan hal-hal yang kamu buat dengan mereka, jadi bersosialisasilah dan mulai berkreasi. hidup itu singkat. teruslah bermimpi dan bagikan gairahmu."
        gimana? masih mau berkompromi dengan hidupmu sendiri? kalo saya sih masih tetep menulis dalam wish list saya sebagai seorang joy oriented dan life adventurer. selamat menikmati setiap detik dalam hidupmu. terus berkarya. dan selamat menikmati hari minggu dan hari-hari lainnya. tabik!!
    

Wednesday 25 September 2013

Sang Primadona

          waduh udah akhir september nih. lama banget saya nggak nge-post. maklum lah ya namanya juga pengangguran sok sibuk, jadi ya sibuk aja mikirin mau apa dan kemana setiap harinya. hahaha. tapi asli kemarin saya sibuk mempersiapkan segala sesuatu buat lomba paduan suara di Jakarta. saya udah sempet bilang kan ya di post sebelumnya.
          waktu di ibu kota saya sempet sih mau sok canggih dengan nge-post lewat smartphone saya. tapi ternyata smartphone saya nggak smart-smart amat. buktinya belum selese nulis udah main nge-hang aja, trus mati sendiri, trus saya ulangi lagi deh nulisnya. eh belum selese lagi udah nge-hang lagi kemudian mati lagi, begitulah seterusnya.
          kalau mau ditanya tentang cerita, akhir-akhir ini saya punya seabrek. mulai dari si anak baru yang jadi primadona diantara laki-laki gemulai di organisasi sampai malam keramat dimana banyak rahasia terbongkar tak sengaja. dan ya semua itu masih ada benang merahnya sama postingan saya sebelumnya tentang pecinta sesama jenis. terberkatilah saya bisa hidup diantara mereka, karena mereka adalah inspirasi tulisan saya.
          cerita hari ini kita mulai aja sama sang primadona. sang primadona itu cowok tulen (kayaknya) dengan kondisi fisik tanpa reject. eh tapi nggak tahu juga ding kondisi mentalnya sehat apa nggak. oke tanpa pikir panjang dia langsung jadi primadona baik di kalangan wanita-wanita tulen dan yang nggak tulen. banyak sih yang bilang dia good looking, vitamin, obat mata, dan istilah-istilah lain yang intinya memuji fisik si primadona. tapi belakangan banyak juga yang ngerasa ilfil alias ilang feeling ketika melihat ada sisi keangkuhan dan anti-sosial pada diri si primadona. sebelas dua belas lah sama saya.
          nah ketika si wanita-wanita tulen mundur perlahan maju lah prajurit-prajurit berhati bidadari yang terlihat agresif sekali pada si primadona. segala cara di halalkan supaya bisa berinteraksi dengan si primadona, walau hanya sekedar ngobrol. entah si primadona sadar apa nggak kalo ada modus di balik peristiwa tapi dia tampak fine-fine aja. malah keliatannya dia lebih nyaman berteman dengan mereka dibanding dengan pria-pria yang benar-benar pria.
         hal ini lah yang membuat saya ragu akan ke-pria an si primadona. ketika saya melihat maraknya fenomena pecinta sesama di antara teman-teman saya kemudian saya mulai menjadi was-was. saya selalu mencurigai orang apabila ada hal-hal yang sepertinya tidak seharusnya. nggak tahu nih kelakuan saya ini normal apa nggak. tapi ini dikarenakan adanya traumatik mendalam atas kebohongan teman-teman saya tersebut. asik bahasa saya udah kayak psikolog aja.
         usut punya usut ternyata si primadona adalah orang yang idealis. entah idealis entah polos entah juga memoloskan diri. dia sebenernya sudah tahu tentang para pecinta sesama yang selalu menghantui setiap langkahnya. ariel peterpan kali ah. tapi dia berpikiran bahwa mungkin dengan aura positif yang terpancar dari si primadona, para fans fanatik nya bisa kembali ke jalan yag lurus. idealis apa polos apa cuma alibi saya juga nggak paham. yang saya dengar sih ya seperti itu.
         ya semoga aja si primadona mendengarkan kata-kata saya bahwa pemikirannya itu perlu dikoreksi lagi. macam lembar jawaban ujian yang belum tentu bener sepenuhnya. jangan sampe deh udah pede ngumpulin lembar jawaban pertama terus pas dikoreksi sama dosen malah banyak yang salah. dapet nilai E kan berabe. duh malah ngomongin ujian. kayak masih kuliah aja.
        untung aja si primadona cuma sementara aja ikutan di organisasi ini. ee semoga saja. coba aja kalo seterusnya, bisa kemakan kode-kode nya para fans fanatiknya yang tentunya lebih sangar dari kode-kode kepramukaan. percayalah iman dan taqwa sangat diperlukan di jaman serba kebalik ini. yuk sholat sholat. hehehehe. tabik!
       


Saturday 7 September 2013

Semarang oh Semarang

         Brrr, malam ini Semarang diguyur hujan. di hari kelima bulan September ini hujan yang turun makin deres. sederes air mata yang netes waktu kalian putus. eaaaa. tapi malem ini skip dulu deh ngomongin cinta-cintaan. soalnya saya lagi nggak mood mengingat gebetan saya yang terakhir mlempem lagi. lagi? sorry saya ini keseringan ngegebet orang jadinya ya sering juga kandasnya.
         Saya udah lama berdomisili di kota Semarang. kira-kira 11 tahun saya berpijak di tanah Semarang dan minum air Semarang. banyak hal yang saya dapatkan dari ibu kota Jawa Tengah ini. mulai dari kenalan, teman, sahabat, sampai cinta. eh lupa, nggak lagi ngomongin cinta ding. pokoknya sebagian besar hidup saya terpengaruh oleh kota Semarang yang relief nya naik turun kayak hubungan cinta. aih, cinta lagi cinta lagi.
         Dari segi suhu dan iklim Semarang termasuk salah satu kota yang panas. ini bukan pertama kali nya bagi saya untuk tinggal di daerah yang panas. saya pernah tinggal di probolinggo dan makassar yang notabene nya adalah kota pesisir sehingga panasnya nggak nyantai. tapi keramahan orang Semarang memang tidak ada duanya. ini lah yang membuat saya menjadi orang bersahabat dan tidak susah mencari teman ngobrol dimana pun.
         Saya kurang begitu paham dengan sejarah kota Semarang sendiri, namun setau saya Semarang tidak memiliki latar belakang kerajaan. Semarang merupakan pelabuhan besar yang sering disinggahi oleh pedagang dari berbagai negara. dan orang Semarang sendiri adalah para pelarian dari kerajaan Mataram Kuno (setau saya). ada juga yang bilang kalau orang Semarang asli justru tinggal di Semarang bagian atas atau daerah Ungaran. hal ini dikarenakan banyaknya pendatang dari berbagai daerah yang membuat ketenangan orang Semarang asli terusik dan berpindah tempat. dan setau saya juga orang daerah atas lebih cantik-cantik daripada orang daerah bawah. hehehehe.
          Semarang sama seperti Bandung, dibagi menjadi 2 bagian, daerah atas dan daerah bawah. dulu daerah bawah adalah laut dengan gugusan pulau-pulau kecil, namun karena ada pengendapan gugusan-gugusan itu bersatu dan menjadi daratan. itu lah mengapa Semarang bawah berada justru dibawah garis laut. macam Belanda aja. kalo menurut orang jaman dulu, orang Semarang Bawah itu minum air kencing orang Semarang Atas. tentunya ini cuma perumpamaan. pasalnya Semarang atas dikenal dengan rumah-rumah megah dan elite yang berbeda dengan kondisi pemukiman di daerah Semarang bawah.
          Usut punya usut ternyata dulu Semarang itu macam dua dunia. daerah bawah merupakan pusat aktivitas ekonomi, politik, dan sebagainya. sedangkan daerah atas merupakan daerah perumahan yang pada jamannya di kuasai oleh bangsa eropa. bisa dilihat kok dari arsitekturnya yang sangat art noveau sekali.
          Nah kalo jaman sekarang Semarang udah semakin maju. yah walaupun didaerah bawah masih sering banjir rob tapi udah nggak begitu sering lah. rob sendiri adalah pengaruh dari air laut yang naik. yah walau Semarang sama kayak Belanda yang kotanya berada di bawah laut tapi Semarang tidak secanggih Belanda yang bisa mengakali agar daratan tidak tergenang oleh air laut yang naik. Semarang itu juga dikenal sebagai venesia nya jawa. hal ini dikarenakan banyaknya sungai-sungai besar yang malang-melintang di daerah bawah. tapi yaa ada tapinya, nasibnya nggak sama kayak venesia di eropa sono noh.
          Yah apa pun yang ada di Semarang tentunya akan sangat ngangeni sekali. belum pernah kan berkeliaran tengah malam untuk sekedar menyantap nasi kucing dan mengobrol dengan orang entah siapa seputar apapun yang bisa diobrolkan. atau wisata kuliner di daerah pecinan untuk sekedar mencari suasana khas tiong hoa. memakan sate babi atau nasi goreng babi (untuk non-muslim) sambil mendengar karaoke lagu mandarin yang terdengar dari berbagai sudut.
           Atau ingin sekedar berkumpul dan cuci mata di daerah pahlawan. melihat club vespa dan club motor gede bersebelahan untuk memamerkan kecantikan visual masing-masing kendaraan. mengamati anak-anak street dance berlatih dengan semangat, atau bahkan jika beruntung bisa melihat flash mob atau battle dance di sepanjang trotoar jalan pahlawan. atau bisa jadi beberapa model cantik dengan pakaian minim akan berlenggak-lenggok di sekitar anda untuk memberikan pose terbaiknya pada fotografer-fotografer Semarang.
         Keanekaragaman ini lah yang membuat warga Semarang dapat melupakan penatnya kesibukan sehari-hari. work hard play hard. dimana jam berangkat kantor dan pulang kantor berbanding lurus dengan padatnya lalu lintas di jumat malam dan sabtu malam di Kota Semarang. tapi jangan takut akan kehabisan ide untuk sekedar nongkrong atau dinner di kota ini. hal ini dikarenakan ada banyak sekali pilihan untuk menghabiskan malam anda. yang mahal, setengah mahal, standard, murah, sampai gratis pun ada. tergantung bagaimana anda ingin menghibur dan merefresh diri. mungkin dengan siapa anda pergi juga akan berpengaruh. Semarang oh Semarang.

Thursday 29 August 2013

W(R)aiting List

           Selamat petang wahai para jomblowan-jomblowati yang berkilah nggak punya pacar gara-gara nggak mau pacaran dulu. bisa juga gara-gara mau konsen kuliah dulu, terus konsen nyekripsi, konsen kerja, sampe akhirnya dapet janda/duda kaya raya. amien.
           Malam ini agak ribet nih ya. bukan ribet masalah kehidupan saya yang emang udah nggak ketolong lagi, tapi ribet masalah nulis. bukan apa-apa. beberapa minggu yang lalu saya dapet komen dari temen saya tentang tampilan blog saya. yang katanya warnanya kurang cetar, bikin burem mata, dan sebagainya. ya udah deh akhirnya saya utak atik lah tampilan blog saya sampe sekarang jadi kelewat ulala begini.
           Tapi ternyata kritikan tidak berhenti disitu saja. beberapa hari kemudian ada lagi nih temen saya yang lain yang komen tentang penulisan saya. bukan masalah bahasa dan konten nya sih, tapi lebih kepada pembagian paragraf dan banyaknya baris per paragraf. nah maka dari itu saya sekarang nulis blog nya harus pake buku panduan menulis karya sastra. nggak ding. pokoknya intinya ribet lah nulisnya. tapi ya nggak papalah, masih ada yang perhatian ini, daripada nggak ada yang merhatiin. udah pacar nggak punya tulisan di blog juga nggak ada yang merhatiin. apes deh.
            Kalo ngomong masalah tulis menulis sih saya emang nggak jago. saya lebih ke asal-asalan dan curhat colongan sebenernya. tapi apa boleh buat, orang-orang pada suka baca kisah hidup saya. mungkin gara-gara langka ya, kisah hidup manusia rumpita syalalalalala. saya dari dulu emang suka nulis, selain menggambar, dan bermain bekel tentunya. saya inget banget dulu saya pernah buat buku cerita tentang ranger-ranger gitulah. pengennya sih buat cerita sailor-sailor an, tapi biar macho dikitlah, akhirnya saya angkat cerita ranger-ranger an.
            Dari situlah saya mulai menulis kisah fiktif yang sebenernya masih sangat terpengaruh oleh film di tv. karena hobi saya gambar, saya kasih deh tuh sisipan gambar nggak beraturan di beberapa lembar kertas. tapi naas, jaman SD dulu temen-temen lebih suka main lompat tali dan kejar-kejaran daripada baca tulisan saya. mungkin pengaruh juga ya sama tulisan tangan saya yang seabstrak perasaan kalian malam ini. eaaaa.
            Cerita berikutnya juga masih terpengaruh sama film kartun di tv. ceritanya ya tentang anak-anak yang punya peliharaan monster di komputer, lalu kemudian monster itu bisa keluar dan menjadi nyata. harap maklum lah, namanya juga cerita fiktif khayalan anak ingusan. nah bedanya, kalo cerita ini cukup banyak peminatnya. walaupun cuma anak-anak sekelas sih. tapi kan lumayan banyak juga, daripada nggak ada. hayo. lagipula saat itu saya buatnya komik, jadi tulisan saya yang acakadul nggak beraturan kayak kumisnya rio dewanto jadi lebih sedikit. paling juga temen-temen saya cuma lihat gambarnya, nggak baca ceritanya kayak apa. perduli apa mereka. hiks.
            Setelah jaman SD berakhir saya masuk ke area puberitas. sedikit nggak nyambung sih, tapi saya mulai dengan cerita cinta-cintaan. kayak uda pernah aja ngerasain cinta. ceritanya tentang anak basket yang didemenin sama cewek gagal gaul. yah masih berkiblat ke film drama di tv lah. tapi cerita ini nggak pernah selese. seinget saya sih bukunya saya buang.
            Oh iya, saya baru keinget. waktu SD juga saya pernah nulis cerita cinta-cintaan ding. ceritanya kurang lebih meteor garden gitulah. tahu dong drama taiwan meteor garden yang sangat hits di jamannya. nah saya sempet tuh buat cerita kayak gitu. dan bukunya berakhir di lapangan tenis tempat ayah saya biasa latihan tenis. niatnya sih, biar ditemuin sama orang, dibaca, kemudian di terbitkan ke majalah deh. jangan ketawa! maklumi aja napa, namanya juga impian absurd anak SD.
            Nah, ketika tinggal di Semarang mulai deh ni cerita saya sedikit berkembang. udah nggak niru film-film di tv lagi. tapi saya mulai menulis tentang kisah cinta teman-teman saya. udah keliatan sih bakat rumpi nya dari SMP. saya dulu pernah nulis cerita tentang kisah cinta temen organisasi pramuka saya. kurang penting emang, tapi ceritanya bagus loh. sungguh. menurut saya tapi.
           Entah kenapa dalam setiap cerita yang saya buat pasti ada karakter saya yang saya masukan ke dalam cerita. baik itu sebagai pemeran utama maupun sebagai pemeran pembantu utama. pokoknya harus ada saya lah di dalamnya. nah dari sanalah saya bisa mendapatkan inspirasi yang biasanya datang sebelum tidur malam. inspirasinya sih sekedar untuk membayangkan dan menentukan jalan cerita yang akan saya tulis berikutnya. kadang saya juga memperagakan dialog dan ekspresi setiap karakter sambil berbisik. jadi kalo denger saya ngomong sambil tidur, itu bukan lagi ngigau, tapi saya lagi buat cerita.
             Cerita itu lumayan disukai sama temen-temen saya yang notabene nya perempuan. kadang ini jadi modus tersendiri buat saya untuk mendekati perempuan idaman. walau hasilnya nihil kan yang penting sudah mencoba. aduh malah galau. lanjut. cerita paling kocak yang pernah saya buat waktu SMP itu judulnya High School kalo nggak salah. uniknya saya membuat cerita ini berdua alias duet sama temen sebangku saya.
             Temen sebangku saya itu namanya sofi, orangnya periang dan overdosis gula, jadinya nggak bisa diem. dia juga punya hobi buat cerita sama gambar komik, sebelas dua belas lah sama saya. nah karena kebetulan kami sebangku dan berhobi sama, ya udah jadilah kami duet maut dalam membuat cerita. ceritanya ya suka-suka, dia mau nulis apa saya mau nulis apa ya terserah. kadang kami malah bikin gambar komik di tengah-tengah cerita. bebas. yang penting tokoh utamanya cuma dua, saya sama si sofi itu.
             Nah saking banyaknya temen-temen yang doyan baca cerita kami yang kocak bak penari kecak, sampe-sampe buku cerita itu hilang. ada yang bilang terakhir dibawa inilah, dibawa si anulah, pokoknya nggak terlacak deh sampe akhirnya kami lulus SMP.
             Kalo buku yang masih ada sampe sekarang ya cuma SMA I'm In Love sama Double Barreled-Riffle (Senapan Kembar). SMA im in love saya buat waktu kelas 3 SMP. kalo yang ini pake tokoh anak-anak sekelas. ceritanya 100% ngarang dan nggak ada hubungannya sama Eiffel im in love sama sekali. saking banyaknya yang doyan baca buku ini saya sampe buat yang versi keduanya. duileh udah kayak sinetron Indonesia aja ya. mungkin kalo dulu saya nggak keburu lulus bisa sampe seri kesepuluh tuh SMA im in love. macam tersanjung aja.
             Jaman SMA saya jadi lebih sering nulis. apalagi waktu itu saya aktif di majalah sekolah. kebanyakan sih cerita pendek sama komik selembar dua lembar gitu deh. saya pertama kali punya komputer pribadi itu waktu jaman SMA. jadi saya meninggalkan gaya menulis tangan, bukan karena alasan modernisasi, tapi alasan kelayakan dan mengurangi resiko katarak mata bagi para pembaca.
             Cerita panjang yang saya tulis waktu SMA sih ada, judulnya Panic Evolution. waktu itu saya nulisnya sama kedua sepupu saya yang jadi sepupu saya juga di dalam cerita. ceritanya fiktif sekali, penuh buaian dan fatamorgana. ide pokoknya adalah tentang sebuah negara antah berantah yang diserang oleh alien. menurut saya ceritanya sih bagus, tapi lagi-lagi bahasa saya yang ruwet membuat cerita ini susah dipahami. tapi alhamdulillah cerita ini selesai loh, sudah tamat, walau belum ada yang sudi membacanya.
             Cerita yang kedua yang saya post di blog Storyofversus.blogspot.com juga saya tulis dari jaman SMA. namun baru selesai waktu jaman kuliah. namanya juga penulis amatir jadi ya nulisnya suka-suka udel saya aja. mumpung saya punya udel.
             Mungkin itu tadi list cerita yang pernah saya buat. walau tidak ada satu pun yang muncul di media publik tapi nggak papa lah. itung-itung biar saya keliatan berwawasan sedikit lah bisa nulis cerita begituan. walaupun ceritanya nggak jelas yang penting masa depan saya jelas lah ya. amien. jangan lupa sikat gigi sebelum tidur. tabik! wassalam.

Wednesday 21 August 2013

Do Re Mi

wah,tiba-tiba aja udah masuk akhir bulan agustus nih, nggak kerasa juga. mungkin gara-gara awal sampe pertengahan bulan kemarin saking senengnya kali ya dapet thr, belanja-belanja baju baru, sampe mamerin baju baru nya ke khalayak ramai. hahahaha. ya kalo udah gitu ya yang kerasa sekarang cuma kembang kempisnya. kembang kempisnya dompet dan tabungan yang udah minta jatah buat di isi. serba repot ya, nggak punya duit jadi kepengen punya duit, udah punya duit eh malah abis dibelanjain macem-macem. mending ya kayak saya aja udah, stay nggak punya duit. hidup kere!!
eh tapi kere-kere begini saya mau ke jakarta loh. jangan salah, kere boleh kere tapi duit hmmmm nggak punya sama sekali. bulan depan memang nih saya berencana ikut adik-adik saya ke jakarta. adik-adik junior saya lah di paduan suara mahasiswa (psm). nah rencana awalnya sih mau bantuin aja jadi official lomba mereka. tapi kemudian saya banting stir jadi satu-satunya alumni yang ikutan lomba bareng anak-anak bayi.
iya, karena alasan kekurangan suara untuk bass, akhirnya jadilah saya mengisi kekosongan tersebut. alumni lainnya udah berangkat pagi pulang malam buat nyari duit, eh saya malah masih sok asyik ke kampus setiap harinya.
saya sebenernya juga heran sih, kok saya sebegitu cintanya sama paduan suara kampus saya ini. padahal orangnya juga biasa-biasa alias standard alias std. nggak dapet upah lagi, boro-boro upah, dapet snack aja udah alhamdulillah. tapi justru itu mungkin yang buat saya betah. atau apa ya? saya juga bingung.
awal mula saya ikut psm itu saya diajakin sama temen SMA saya dulu. kami sohib kentel lah ya, sekentel susu kental manis. dia kentel saya manis, hore! sebenernya saya itu jaman SD selalu nyaman di barisan penyanyi daripada di barisan peserta upacara. soalnya tempat untuk kelompok paduan suara rindang sih, dibawah pepohonan gitu. nah kemudian jaman SMP juga saya pernah ikutan nyanyi buat ngisi sebuah acara di RRI. terus waktu SMA anggota paduan suaranya wanita semua, jadinya ya saya urungkan niat saya buat gabung di ekskul itu. pernah sih kepikir untuk pake rok biar bisa gabung, tapi kemudian saya baru inget kalo saya udah insyaf.
nah sampai akhirnya saya masuk kuliah, sohib kentel saya ngajakin saya buat audisi paduan suara, ya jelas dong saya mau. antara saya emang berbakat atau mereka mungkin kekurangan orang, saya juga nggak pasti, saya pun lulus audisi tersebut. dan setelah itu kiprah saya di dunia organisasi kampus saya dulu pun dimulai. saya tergabung dalam suara bass, dan coba deh ditebak berapa jumlah suara bass dalam tim kami. yak bener, cuma 2 orang dan saya adalah salah satunya. saya juga heran mengapa organisasi ini nggak bisa menjaring banyak mahasiswa. padahal ribuan mahasiswa diluar sana memiliki bakat dan hobi menyanyi.
kalo kata temen saya, sekali kena air ya udah nyebur sekalian, saya pun seperti itu. malah sekalian juga bawa sabun, sampo, sama sikat gigi, biar sekalian mandi gitu maksudnya. saya nggak hanya ikut latihan vokalnya aja, tapi saya juga aktif dalam organisasinya. waktu jaman itu sih keuangan organisasi ini masih minim, kebanyakan utang sama lintah darat jadi bingung balikinnya. jadi ya dulu sering banget weekend kumpul sama anak-anak paduan suara buat ngumpulin uang. biasanya sih ngamen atau nggak jualan baju bekas di pasar. percayalah hasil dari pengumpulan dana tersebut tidak sebanyak jumlah anggota yang ikut. mungkin kalo kami iuran sendiri lebih banyak uang iuran kami kali.
tapi sebenernya uang yang kami dapet itu adalah bonus sih. yang utama kan kita sebagai tim bakal bener-bener solid, lebih tau karakter masing-masing, dan bisa tahu juga masalah-masalah yang dihadapinya. yah sebagai bahan buat gosip lah nantinya. tapi memang benar, itu yang saya rasakan, karena sampai detik ini pun kami masih sering berkomunikasi dan hang out bareng menghabiskan receh disaat habis gajian.
karena saking aktifnya di organisasi ini, saya akhirnya dipilih menjadi ketua umum. cara milihnya cukup unik sih, dengan menghitung kancing pembina kami dari atas sampai kembali ke atas lagi. norak? biarin. sekarang kancing-kancing siapa, kok situ yang sewot!
semenjak saya menjabat sebagai ketua saya bener-bener menjadikan paduan suara sebagai prioritas dalam hidup saya. pokoknya setiap waktu yang ada saya gunakan sebaik mungkin untuk mengurus acara-acara paduan suara kami. untung aja masa jabatan saya hanya berumur satu tahun, kalo bertahun-tahun saya bisa tua dikampus nanti. yah tapi lumayanlah biar setahun juga tetep dapet beasiswa sebagai ketua organisasi dari kampus. itung-itung buat seneng-seneng. sebelas duabelas sih sama ekskul favorit saya waktu jaman SMA yaitu pramuka. hampir setiap hari, pagi, siang, sore, malem diabisin buat organisasi yang saya pimpin. keliatan nerd nggak ya? bisa jadi bisa jadi!
awalnya saya nggak nyangka aja saya bisa jadi ketua organisasi, nggak nyangkanya kok ya ada gitu loh yang milih saya. padahal saya nggak ada bijaksana-bijaksananya, bijaksini aja nggak, terkesan slengekan dan kebanyakan becanda. yah mungkin karena itu tadi, gara-gara pemilihannya dengan ngitung kancing jadi ya untung-untungan. cita-cita saya sih simple waktu itu, saya pengen anak paduan suara tuh bangga sama organisasi nya sendiri. sedih kan ya kalo udah eksis ikut organisasi tapi mahasiswa lain nggak kenal sama organisasi yang kita ikuti. rasanya pengen iris-iris bawang sambil nyanyi lagu o ina ni keke. nggak nyambung, biarin, yang penting nyanyi.
dari sanalah saya yang punya hobi mengurusi semua masalah (kata temen saya) mulai merombak apa aja yang bisa dirombak. dinding basecamp sendiri aja kami rombak, ala-ala kamar anak gadis (kalo ini asli bukan ide saya). pokoknya saya berusahalah sebaik mungkin bekerja justru dibawah anggota saya, bukan diatas mereka. capek kali diatas melulu, sekali-kali main bawah. hahahaha (ketawa ngeres)
yah karena paduan suara ini juga lah saya jadi kenal sama pejabat-pejabat teras di kampus. apalagi selepas paduan suara, saya juga eksis di badan eksekutif mahasiswa. relasi saya jadi semakin banyak. kan enak semakin banyak relasi semakin banyak juga orang yang bisa saya tawari buat ikut MLM yang saya ikuti. nggak ding.
tapi ya karena saking cintanya sama paduan suara saya masih juga tuh ikut nyanyi ngisi wisuda. yah walau saya sempet ngilang beberapa waktu untuk merefresh diri, akhirnya saya comeback juga dengan suara yang masih berantakan. setelah itu comeback itu saya terus ikutan paduan suara sampe ikut lomba segala. hidup mati saya sama paduan suara lah intinya, soalnya saya nggak mampu nyanyi sendiri, mampunya ya rombongan. kan yang berjamaah lebih baik daripada sendiri.
karena saking loyalnya sama paduan suara, saya pernah sekali waktu terharu banget. tapi nggak sampe nangis juga, cuma terenyuh aja, sekalian tersanjung dan juga tersayang. yaitu waktu saya duduk di kursi wisudawan. otomatis saya nggak nyanyi di barisan paduan suara dong. bisa diketawain rumput yang bergoyang kalo sampe saya masih aja eksis ikut paduan suara sambil pake toga. ya terenyuh nya karena tiba-tiba flashback aja gitu, gimana dulu awal masuk ke paduan suara dan juga keinget sama keakraban anggota-anggotanya dulu. untung saya pandai menahan emosi, kalo nggak, hmmm udah nangis guling-guling mungkin saya sambil jatuh bangun terus push up, scot jump, jalan kodok, dan diakhiri dengan merangkak-rangkak melewati barisan orang tua wisudawan.
nah setelah lulus pun ternyata saya juga nggak betah jauh-jauh sama paduan suara. soalnya ini prestasi baru buat paduan suara mantan kampus saya untuk ikut lomba di luar kota. jadi ya karena banyak dorongan buat ikut ples kemauan diri sendiri setelah mendengar aransemen lagunya yang menantang akhirnya saya memutuskan untuk ikut lagi. ceilaa kayak paham aja masalah begituan. sebenernya sih tujuan awal saya bukan itu. saya pengen nih anak-anak paduan suara itu nggak hanya berkumpul buat nyanyi. ya emang sih tujuan mereka kebanyakan buat menyalurkan bakat dan hobi mereka dalam menyanyi, tapi paduan suara lebih dari itu. karena bukan hanya menyatukan suara tapi paduan suara harus menyatukan soul juga. caranya bagaimana, ya caranya dengan mendekatkan diri satu sama lain.
saya pengen masing-masing mereka merasakan keasyikan seperti yang saya rasakan. dimana paduan suara bukan hanya tempat menyalurkan bakat tapi juga sebagai media sosialisasi, membangun diri dan karakter. tapi ya gimana mau bersosialisasi kalo kumpulnya pas latihan aja, setelah itu ngacir sendiri-sendiri. emang paduan suara kayak tempat pemilihan umum, setelah nyoblos langsung pulang. jadi ya saya pengen aja gitu jadi perekat keakraban diantara mereka. kan tau sendiri hobi saya mencampuri semua urusan (masih kata temen saya).
kalo menurut saya pemimpin sebuah organisasi macam ini haruslah orang yang bisa memanage dirinya sendiri. gimana mau memanage orang lain kalo dirinya sendiri nggak ke kontrol. memanage bukan berarti menyuruh-nyuruh loh, itu mah diktator, kita traktor aja udah cukup. selain itu harus juga nih bisa mengakrabkan anak buahnya, kalo cuma situ sendiri yang eksis di basecamp sih bukan prestasi kalo menurut saya. semakin banyak anggota yang betah di basecamp semakin gampang juga buat pemimpin mengkoordinir setiap acara. "ngomong sih gampang tapi prakteknya?" yah kalo pemimpin udah ngomong seperti itu alamat nggak akan maju organisasi yang dia pimpin. kata-kata kayak gitu udah masuk ke arah pesimis, kita nggak mau dong punya pemimpin pesimis, mimisan aja amit-amit apalagi pesimis. semua hal nggak ada ruginya dicoba buat membangun integritas dan loyalitas bersama atas sebuah organisasi, nggak lucu kan kalo setiap event yang ngurusi cuma saru dua orang aja.
memberi kepercayaan kepada anggota bukan berarti sebagai pemimpin lantas lepas tangan. kontrol sangat penting demi kelancaran kinerja bersama. kalo masih mahasiswa ya dibuat santai aja, nggak usah terlalu serius, toh band serius juga udah bubar. yang penting adalah masing-masing orang paham akan tugasnya dan bisa menyelesaikannya sesuai deadline. deadline juga jangan pemimpin yang menentukan, biarkan si empunya tugas yang menentukan deadline nya sendiri. karena sesungguhnya organisasi kampus itu adalah ajang untuk mengasah keterampilan soft skill sebagai personal maupun tim. jadi beri kesempatan masing-masing anggota untuk mengeksplore kemampuan diri mereka masing-masing. yah macam dora de eksplorer lah ya.
masalah dalam organisasi itu pasti ada. hidup penuh dengan masalah, apalagi kalo hidup bersama. gesekan antar personal besar kemungkinan untuk terjadi. apalagi kalo kita bicara paduan suara. wihhh kebanyakan anggota berhati rapuh bak ranting kering, baik wanita maupun pria. jadi ya masalah cekcok, adu mulut, dan adu domba pasti sering terjadi. sebagai pemimpin haruslah menjadi pihak netral, netral bukan berarti tidak ikut campur dalam mendamaikan mereka. apabila sudah menganggu jalannya organisasi perlu diadakan mediasi, mempertemukan pihak yang berselisih untuk saling sharing. jika sudah mempertemukan secara pribadi, baru deh bawa ke dalam forum agar menjadi pelajaran tersendiri bagi semua anggota. karena menurut saya keledai aja nggak akan jatuh ke lubang yang sama, masa sebagai pemimpin kita mau pusing ngurusin masalah yang sama juga. nggak kan, balikan ama mantan aja udah males, apalagi balik ngurusin begituan. dan percayalah mood yang baik akan membawa segalanya lebih baik. sebagai pemimpin wajib ain untuk selalu punya mood yang bagus. mood jangan dicari tapi diciptakan. gimana caranya? tanya aja sendiri sama hati kecil anda, karena mood yang buruk menurut saya adalah sebuah alasan untuk tidak tampil maksimal. kalo mood pemimpin aja udah ambruk, gimana mood anggotanya, jadi bawalah suasana ke zona nyaman. nyaman untuk semua orang, hewan, maupun tumbuhan.
mungkin itu kali ya yang menurut saya penting untuk jadi seorang pemimpin. yah semoga keikutsertaan saya nanti berbuah manis ya. nggak kayak buah semangka lonjong yang menggiurkan bentuknya tapi tawar rasanya. yah semoga aja lah.alfaaaaatehah!

Saturday 17 August 2013

Mudik Merdeka

selamat malam ya saudara-saudara senasib sepenanggungan, dimana tanah masih ngontrak dan air masih beli. yo'i mamen, hari ini ceritanya bangsa kita merayakan kemerdekaannya yang ke 68 tahun nih. udah tua ya, kalo manusia mah uda tinggal menunggu ajal menjemput. banyak-banyak beribadah dan berdoa biar bisa hidup kekal di surga. rencananya sih gitu. ya sebelas duabelas lah sama kondisi negara kita tercinta yang semakin jompo.
aih,kayaknya terlalu keminter nih saya kalo mau ngomongin politik. hidup saya aja masih carut marut mau sok-sok an kasih komentar nggak jelas ke negara yang konteksnya kesatuan tapi sering nggak bersatunya ini. ya banyaklah konflik yang terjadi, alasannya cukup simple,karena indonesia itu bhineka tunggal ika, masyarakatnya berbeda-beda. tapi kalo menurut saya sih itu bukan alasan, kita tidak harus maklum karena itu kan ya. balik lagi deh ke konteks kesatuan yang digadang-gadang si negara gemah ripah loh jinawi ini.
saya pernah buat cerita nih yang agak khayal, tentang bagaimana jika indonesia bisa menjadi salah satu negara adidaya yang kemudian menguasai separuh dari dunia dan menciptakan sebuah pemerintahan dunia yang komunis. hahaha, khayal kan?
akhir-akhir ini banyak sekali dijalanan penjual yang menjajakan stiker yang bergambarkan mantan presiden RI Soeharto yang tengah tersenyum kemudian di beri kata-kata disamping kepalanya "piye nang?isih penak jamanku to?" sebuah pertanyaan simple yang menyudutkan pemerintahan saat ini. kemudian ditambah lagi dengan maraknya meme atau komik yang intinya sama, mengejek kepemimpinan pak SBY dengan cara kreatif. sebuah paham yang berorientasi ke masa lalu sih kalo kata saya. kalo kate em?
saya percaya bahwa kemerdekaan itu punya arti yang sangat luas namun sederhana. yah sesederhana menu warteg yang hampir tiap hari saya lahap. ya bangsa yang merdeka intinya terdiri dari orang-orang yang merdeka. lalu apakah masing-masing dari kita sudah merdeka? mungkin kalo kita hidup dijaman batu dimana semua yang kita kenakan atau gunakan adalah buatan tangan kita sendiri saya percaya kalo kita memang merdeka.
nahkan malah saya lanjutin pembahasannya, hahaha jadi keliatan tololnya. mungkin gara-gara kelamaan mudik ya saya jadi agak kena otaknya. ngomong-ngomong mudik saya emang lama loh mudiknya. saya aja sampe ngerasa mati gaya nggak tahu harus ngapain. kurang lebih 2 stengah minggu alias setengah bulan saya keluar dari Semarang. saya nginep sembarangan aja gitu ke rumah saudara-saudara saya, pokoknya endpoint nya itu di pesisir timur jawa timur lah. singgah nya ya di macem-macem kota, untung aja saya punya keluarga yang notabenene nya perantau, jadi hampir di setiap enggok-enggok an bisa ngaso.
kehidupan dirantau itu lebih enak daripada hidup ngumpul sama keluarga besar di satu kota atau di satu desa yang sama. asli ini nyata tanpa buaian. saya ngalamin sendiri soalnya. yah setidaknya hal yang paling kecil deh, kita nggak perlu nambah dosa dengan ngomongin urusan dapurnya saudara kita. kalo tinggal beda kota apalagi provinsi kan enak, komunikasi nya jadi jarang dan masalah yang harusnya kita nggak tahu memang jadi nggak tahu.
kemarin itu ceritanya saya mudik ke kampung halaman ibu saya. ibu saya unik, dia punya 3 ibu, masing-masing ibu memiliki 1 suami dan suami nya berbeda-beda, jadi hitunglah berapa jarak antara lombok dan ternate jika ibu saya juga punya 1 suami. ya intinya keluarga saya jadi besar banget kayak ukuran tetek nya jupe ditambah nikita mirzani ditambah yeyen. bisa bayangin kan?
kita aja yang idealnya punya 1 ibu bingung mengatasinya apalagi ibu saya yang punya 3 ibu. kalo ke ibu satunya si ibu lain iri, kalo nginep dirumah ibu satunya lebih lama juga bakal jadi ajang ngambek-ngambekan. tapi nggak papa lah ya, itung-itung ibu saya jadi punya 3 surga. amien.
uniknya lagi saya mengalami kendala dalam bahasa. soalnya bahasa daerah yang digunakan di kampung halaman ibu saya itu bahasa madura. saya aja bahasa indonesia masih harus bawa-bawa kamus besar apalagi ini pake bahasa madura, harus makan sate 1000 tusuk dulu kali biar bisa paham. selain itu masalah cuaca juga jadi masalah waktu disana. bukannya nggak tahan sama udara dingin, tapi saya tidak tahu kalau bakal sedingin itu, jadinya nggak ada persiapan lah. akhirnya bunyi-bunyian dari nada mayor ke nada minor terdengar bersautan dari bagian bawah belakang saya. na'asnya bukan saya saja yang mengalaminya, semua orang pun sama, sehingga jadilah setiap malam kami melantunkan symphoni no.6 musik orkestra alami.
tapi sejauh ini saya mensyukuri sekali atas perjalanan mudik yang lebih mirip orang minggat kemarin. yah kapan lagi ketemu sama sesepuh-sesepuh keluarga saya. hitung-hitung pasang tampang lah ke mereka biar mereka tahu sekece apa saya sekarang. sampai akhirnya mereka tahu kalau tampang saya ini memang nggak ada kece-kece nya sama sekali. alhamdulillah. pokoknya mohon maaf lahir batin ya kalo kata-kata saya sering tidak sopan dan tidak berpendidikan, namanya juga sarjana, jadi harap maklum. kebanyakana dapet ilmu-ilmu setinggi langit sih jadi ilmu tentang perilaku dan sopan santun jadi nol, hahaha. tabik!

Sunday 28 July 2013

He is She

hai sadayana,masih bulan juli ya,tumben ni bulan nggak abis-abis. kayak rasa cinta yang nggak abis-abis. rasa cinta sama siapa aja boleh lah, mumpung lagi diskon besar-besaran.
kali ini saya juga nggak tahu mau bahas apa. rencananya sih tadi mau ngutip kata-kata bijak yang saya pos in di twitter saya dari jaman dulu kuliah sampe sekarang. ya buat ngingetin saya sendiri lah kalo ternyata otak saya nggak sepenuhnya miring. kadang saya juga bisa nulis kata-kata bijak, selain kata-kata mutiara di diari temen-temen saya. tapi dari tadi buka twitter kok postingannya mandek sampe tanggal 11 bulan ini. nggak seru kan ya, tweet belum ada sebulan masa udah dibahas. mungkin bagi suhu-suhu stalking bisa dong ajari saya caranya stalking postingan di twitter. hahahaha
kadang saya itu heran, heran sama kelakuan para stalker. kok bisa-bisanya meriksa akun orang sampe begitu telitinya. masih mending kalo kerja di badan statistik, ketahuan dapet bayaran. nah ini, nggak dapet apa-apa kecuali kepuasan pribadi udah tahu masalah orang. tujuannya ya apalagi kalo bukan sebagai bahan perbincangan sama temen-temen yang lain. heran kan, itulah mengapa iklan gemar membaca kudu diperjelas lagi, jangan baca status atau tweet orang mlulu tapi bacalah buku. bisa tuh dibuat iklan kreatif, gambarnya tampilan facebook atau twitter trus ada kata sindirannya, sudahkah anda membaca? baru deh dibawahnya dikasih body copy nya. hehehe, maklum anak periklanan.
saya juga pernah jadi lawan bicaranya seorang suhu stalking. entah itu hobi apa kebutuhan sesaat yang pasti dia keliatan profesional banget waktu cerita. saya sih iya iya aja, pasalnya yang jadi tema perbincangan kami adalah masalah yang sempet saya perbincangkan di postingan yang lalu. masalah hubungan sesama jenis lah apalagi.
karena tema itu sangat sensitif dan saya tidak tahu menahu mengenai masalah begituan ya saya iyain aja udah. saya tahunya ya cowok suka sama cowok atau cewek suka sama cewek, yaudah, case closed kalo versi saya. eh ternyata tidak sesederhana seperti yang ada di otak saya.
sebenernya nih saya belum mau cerita masalah ini, belum saatnya kalo kata saya. ini juga lagi buka tweet-tweet lama di akun saya, yah walaupun agak linu juga nih tangan naik turunin scroll, untung bukan naik turunin yang lain.
memang kalo masalah sex dan sebagainya itu saya terbilang lambat tahu nya. masalah sex normal aja saya masih harus belajar banyak eh ini temen saya datang dengan cerita cinta sesama jenis. entah apa visi misi nya cerita seperti itu sama saya, saya juga ngeiyain aja, soalnya pembicaraannya lewat bbm. kalo ketemu langsung ya nggak bakalan lah dia berani cerita sebegitu vulgarnya sama saya.
sampe sekarang saya nulis postingan ini sih saya belum tahu orientasi sex nya dia. kalo boleh saya nebak sih dia juga menyelami kehidupan cinta sesama jenis. saya nggak tahu kenapa tapi dari hal-hal yang dia bahas sih kelihatannya seperti itu.
yah karena ternyata nyetalking twitter tidak secepat membalikkan telapak tangan ya sudah saya lanjutkan aja cerita saya. waktu itu pagi-pagi banget nih di saat saya lagi pengen ngopi eh tiba-tiba ada bunyi bbm. kirain broadcast an, entah broadcast mau ada event apa, ada isu hoax apa, cuma test contact, ataupun pesan bersambung yang ada tulisan-tulisan arabnya yang kudu di broadcast in lagi kalo nggak bisa celaka atau apalah. ternyata bukan, kali ini temen saya yang mau bbm an.
untung saya masih baik, biasanya kalo mau bbm an sama saya harus buat janji dulu. tapi pagi itu saya balesin aja setiap bbm yang masuk dari temen saya itu. yah saya kenal dia udah lama lah, waktu jamannya lulu tobing masih main di tersanjung. tapi ya hitungannya saya jarang bbm an sama temen saya ini, bukan karena males, tapi nggak ada yang mesti diperbincangkan.
awalnya sih pembicaraan kami masih seputar indonesia, masalah perekonomian dunia, dan konflik timur tengah. maklum lah ya waktu kecil kebanyak dicekokin bubur kertas koran. lama-lama perbincangan sampai ke hubungan cinta sesama jenis. entah dia menceritakan pengalamannya sendiri ataupun pengalaman orang lain tapi bagi saya itu hal yang baru. bukan baru tahu kalo ada hubungan semacam itu, tapi baru tahu kalo kehidupan mereka keras dan sangatlah underground.
mereka sering menggunakan istilah atau kode dalam kesehariannya. temen saya itu hebatnya apal loh istilah-istilahnya, padahal alamat rumahnya sendiri aja dia nggak apal, mau sok-sok an ngapalin yang begituan. saya aja yang baru denger sekali itu udah nggak inget lagi. dia juga apal nih negara-negara mana yang udah melegalkan perkawinan sesama jenis alias gay wedding. bahkan dia ngasih referensi beberapa film bokep gay dan situs nya. kemudian saya hanya bisa hening dan menabur bunga di kuburan saya sendiri.
yah mungkin temen saya itu kira saya juga penyuka sesama jenis. karena dilihat dari riwayat percintaan saya yang jarang banget dapet cewek. tapi itu mungkin loh ya. karena kebencian masyarakat luas terhadap dunia mereka membuat mereka tidak nyaman. itulah mengapa tidak sedikit dari pria-pria straight yang kemudian mengubah orientasi sex mereka. bukan karena kelainan sejak lahir, namun karena adanya pengaruh lingkungan. yah pengaruh dari pria-pria gay, apalagi.
saya jadi ingat dulu teman saya ada yang punya teman seperti itu. temennya temen saya itu cowok, dia straight, pacarnya cantik gila. saya aja naksir waktu ketemu pertama kali sama dia. dia ceweknya temennya temen saya loh, bukan temennya temen saya. orangnya jilbaban, pinter lagi. nah, ceritanya mereka ini kuliah di jurusan yang sama. cowoknya ini karena satu tugas kampus jadi sering bergaul sama temen-temen kampusnya yang gay. dengan adanya pacar dan logika yang benar dia berpikir semua bisa dikendalikan. tapi ternyata beberapa bulan kemudian mereka putus dan ya bener temennya temen saya itu jadi gay juga.
yah intinya sih nggak ada orang yang pengen berbeda dari orang kebanyakan. tapi bukan berarti juga logika dinomor sekian kan. aduh kayak lagunya agnes aja ya kalo cinta itu kadang-kadang tak ada logika.
nah, balik ke temen saya lagi. dia juga ngasih referensi buku ke saya, novel tentang kehidupan gay, judulnya lelaki terindah. karena pada dasarnya saya tertarik pada karya sastra saya pun googling deh tu judul buku. saya baca sinopsis ceritanya dan juga ulasan mengenai cerita dan penulisnya. secara garis besar ceritanya berani. saya pernah sempat mau menulis cerita mengenai bisex, namun karena ada ketakutan mengenai anggapan teman-teman saya akhirnya saya urungkan niat itu. dan kalo dinilai si penulis lelaki terindah adalah seorang gay saya sanksi deh, ya sanksi aja, seorang penulis itu seperti aktor. dia bisa memposisikan dirinya sebagai siapa saja dan bisa bercerita dari sudut pandang mana saja. ya kayak saya ini lah, walau pun amatiran dan cuma bisa nulis di blog pribadi.hehe, nggak papa daripada nulis di diari orang melulu.
nah kalo menurut kalian gimana?aneh kan temen saya itu. hahahaha. yaudah deh, mungkin orangnya lagi nggak ada lawan bicara yang cocok. oh iya, postingan tweet-tweet saya ditunda dulu kali ya. bete sendiri nyetalkingin twitter. walaupun twitter saya sendiri. oke, selamat berpuasa semuanya. jangan sembarangan cerita sama orang yang suka nulis ya. hehehe. peace!

Thursday 18 July 2013

Pengalaman Jangan Dilupakan

Selamat malam semua, wah malam jumat nih. malam nya para penghuni alam gaib gentayangan, katanya. tapi tenang walaupun malam jumat saya nggak tertarik kok buat bahas misteri-misterian. udah cukup film-film indonesia nyekokin kita sama cerita-cerita begituan. dan walaupun ini udah malam saya juga nggak bakal bahas cinta-cintaan, yah karena memang saya nggak punya kisah cinta yang mesti diceritakan. kasian.
saya sekarang lagi happy loh, bukan karena habis dapet jatah, bukan, siapa juga yang mau ngasih. saya juga bukan lagi menang lotre atau pun undian atau taruhan, bukan juga, tapi karena saya benar-benar sudah yakin sama keputusan saya. sebelumnya saya tidak pernah cerita pasti ya tentang darimana saya mendapatkan penghasilan. eits, jangan kira saya mau memprospek kalian untuk ikut MLM loh ya, bukan itu. saya juga bukan mau ngajak ikut sekte A B C D yang golnya bisa menambah rejeki kalian. big no.
saya cuma mau sharing aja sih, mengenai keputusan bulat dalam hidup saya dan insyaallah akan saya jalani. saya itu bisa dibilang tipikal orang yang tidak bisa diam. segala hal ingin saya campuri, walau saya bukan es campur. misalnya ikut organisasi A B C D, ikut lomba ini itu anu, sampai bingung sendiri sebenarnya passion saya ada dimana.
saya mulai bisa mencari uang tambahan walaupun tidak banyak, yaitu sejak lulus SMA. yah Indonesia berbeda dengan negeri barat sana dimana anak SMA sudah bisa kerja serabutan di musim liburannya. jadi setelah lulus SMA saya baru mengenal dunia kerja. pekerjaan pertama yang saya geluti adalah menjadi seorang kasir di salah satu pusat perbelanjaan berinisialkan hypermart. saya bekerja disana hampir 3 bulan lah ya dipotong lebaran. kemudian saya resign dengan kebohongan yang cantik (biar judulnya beautiful liar). saya tidak pernah terlibat masalah dengan tempat kerja saya selama ini, jadi saya harus bisa resign dengan baik-baik.
menjadi kasir bukan hal yang mudah loh, karena kasir harus berdiri selama jam kerja atau sekitar 7 jam, kemudian harus menghafalkan semua barang yang lagi promo, dan yang lebih parah lagi harus mengganti kerugian apabila ada selisih pada pengitungan mesin dan manual. jadi jangan meremehkan pekerjaan kasir ya.
saya sewaktu SMA adalah siswa yang memiliki bakat pada hitung menghitung uang atau istilah kerennya resleting, eh akunting. saya juga sempat beberapa kali ikut lomba ekonomi dan akunting mewakili sekolah walau nggak pernah menang. dengan modal itulah saya bisa lancar memegang mesin kasir. waktu itu saya juga masih semester awal masuk kuliah. jadi pengennya sih kayak pelajar-pelajar mandiri yang bisa kuliah disambi kerja. namun ternyata pada pelaksanaan nya tidak sesuai dengan yang saya bayangkan. klise ya, tapi emang kayak gitu. ditambah lagi waktu itu saya tidak punya kendaraan bermotor sehingga agak susah dalam transportasi.
waktu itu saya sudah dekat dengan beberapa kasir senior, saya dianggap nekat karena dalam waktu training seminggu saya sudah berani memegang mesin kasir sendiri. tapi itulah saya, asal bisa aja udah. tapi untungnya nggak pernah ada selisih. ada sih selisih, tapi selisih kebanyakan alias malah untung. setelah berlangsung 3 bulan akhirnya saya beranikan diri untuk mengajukan surat resign karena waktu itu saya benar-benar kewalahan membagi jadwal. antara fashion show, pemotretan, dan penjagalan, nggak ding. saya itu lebih ke kaget dengan kondisi baru seperti itu. saya alasannya sih waktu itu persiapan untuk masuk kelas unggulan di jurusan saya, padahal alasan itu hanyalah fatamorgana, buaian buaya dan isu semata. maafkan saya ya bu riya (manager hrd saya yang ayu nan anggun).
setelah keluar dari bagian hitung menghitung jangan kira saya berhenti mencari uang tambahan. waktu itu saya kuliah di bidang desain yang sering direpotin sama temen-temen SMA saya untuk buat ini itu anu. nah, dari situ lah akhirnya saya membentuk trio dengan 2 teman SMA saya untuk ngibing disetiap acara kawinan. trio macan kalik ah. kami mulai melayani desain dan pembuatan jaket serta kaos seragam. kan ngetrend banget itu di antara anak SMP dan SMA yang masih dalam fase alay. sasaran kita sih ya anak-anak sekolah itu sampe anak mahasiswa yang doyan banget pake seragam ala panti asuhan. dari situ lah saya mendapatkan suntikan dana tambahan. belum lagi posisi saya sebagai ketua organisasi dikampus yang membuat saya free bayar uang SPP selama setahun. lumayan lah uang nya saya alihkan untuk kepentingan yang lain.
pekerjaan desain mendesain terus berlanjut sampe akhirnya terjadi gesekan diantara 2 teman saya. salah satu diantara mereka seolah ingin mandiri dan mengambil proyek secara individu kemudian meminta saya membantu proses desain. sebelas dua belas lah sama kisahnya trio macan. namun sepandai-pandai nya tupai melompat akhirnya jatuh juga, itulah yang ia alami. akhirnya saya dan teman saya satu lagi memutuskan untuk kerja berdua saja tanpa adanya pihak ketiga. kami kemudian membuat hitam di atas putih sebagai saksi cinta kita berdua. apaan coba. ya itu lah, intinya kita berdua bertekad mengumpulkan rupiah untuk usaha yang lebih menjanjikan nantinya (baca: bukan MLM).
kurang lebih selama setahun upaya kami tidak sia-sia, awal tahun ini kami sudah bisa produksi kaos sendiri dan rencananya akan kami kembangkan terus. walaupun masih dalam skala kecil namun kami yakin apapun yang besar pasti awalnya kecil, kayak kemaluan kambing jantan lah atau pejantan-pejantan lain. hahaha
kembali ke alur waktu, setelah lepas jabatan dari ketua organisasi saya berpindah ke organisasi lain dan berhubungan langsung dengan dunia wirausaha. disanalah saya mendapatkan banyak cerita penuh perjuangan para pengusaha di tanah air sampai di tanah toraja. dan hampir semua hal yang sangat menyedihkan pun sangat pantas untuk dilakukan. itulah yang sebenarnya membuat saya yakin untuk berwirausaha. contoh real nya dengan menjual jasa teman-teman kampus saya. yah jasa apa aja lah yang penting menghasilkan.
dari organisasi ini saya juga sering mendapatkan upah, kebanyakan sih upah mambawakan acara (mc). saya nggak tahu dimana letak bagusnya suara saya sampe saya bisa ditunjuk jadi mc. mungkin gara-gara nggak ada yang mau ya. kasian. selain itu menjadi delegasi untuk seminar atau workshop juga bakal dapet sangu dari kampus loh, jangan salah. dan itu adalah imbalan dari kehiperaktifan saya. makanya ayo mahasiswa, perbanyak makan gula biar hiperaktif macam saya.
dari menjadi mc di dunia wirausaha saya kembali ke organisasi lama saya, disana saya ikut lomba bertarafkan nasional, dan siapa sangka kami yang awalnya bukan siapa-siapa mendapat juara 3 nasional. dan lagi-lagi saya dapat free 50% SPP, kira-kira ya 2 tahun lah kuliah saya dibayarin sama kampus. tapi biasalah anak muda, uangnya dialihkan buat kepentingan yang lain. hebatnya lagi nih ya nama saya pun jadi bisa muncul di search engine website pencari pekerja sebagai mahasiswa yang pernah punya prestasi. sebuah kebanggaan bukan? nggak mau kalah deh sama si arya gunaguna.
setelah puas dalam organisasi yang berinisialkan paduan suara mahasiswa itu saya mencoba belajar bekerja di dapur. ya saya pernah selama hampir 2 bulan bekerja di salah satu restoran steak pertamax di kota Semarang. pertamax soalnya harganya jauh di atas premium. saya disana bergabung dalam kitchen crew. pekerjaan saya cukup simple. datang pagi, nyalain tabung gas dan manasin air. terus buat berbagai macam saus mulai dari blackpepper, mushrom, sampe cheese sauce. kemudian memotong sayuran dan merebusnya hingga setengah matang. selain itu menyiapkan bumbu-bumbu seperti kaldu bubuk, garam, bawang putih, mushrom, dan sebagainya. kalo ada customer ya bacain pesenan, kemudian mempersiapkan saus dan piring saji serta kemudian melakukan finishing seperti menambahkan sayuran, kentang goreng, atau salad kentang. dan setelah selesai saya harus mencuci peralatan makan dan peralatan masak. finally sebelum closing saya dan yang lain harus membersihkan kitchen sebersih hati dikala lebaran. hahh, saya benar-benar rindu pekerjaan ini. pekerjaan simple kan?
kemudian seperti biasa saya resign dari resto ini karena tuntutan keluarga saya. yah, saya tidak bisa berkutik lah kalo masalah keluarga karena saya sudah terbiasa menjadi seseorang yang berorientasi kepada keluarga. ayah saya dari dulu mendidik anak-anak nya untuk menomorsatukan keluarga. bahkan di punggung anak-anak nya ditato family oriented, not for sale, dan daddy was here. karena itulah saya keluar dari pekerjaan yang penuh tantangan itu.
itulah berbagai kegiatan yang menurut saya menghasilkan bukan hanya dari masalah finansial tetapi juga dari sisi kegembiraan. yang saya lakukan adalah hal-hal yang saya sukai, dan beruntungnya hal yang saya sukai tersebut bisa memberikan saya tambahan uang saku. karena hal itulah saya memilih menjadi orang yang joy oriented daripada money oriented. bukannya munafik tapi ini adalah hidup saya dan saya tidak mau menghabiskan sebagian besar hidup saya hanya untuk mengejar uang uang dan uang. kasian sekali hidup saya kalau seperti itu.
tidak berorientasi pada uang bukan berarti saya tidak punya cita-cita yang tinggi. saya bahkan baru selesai membuat list cita-cita dalam hidup saya. dan itulah mengapa saya hari ini sangat gembira, karena mengutip dari kata-kata ayah teman saya, cita-cita hanya akan menjadi angan-angan kalau kita tidak mulai beraksi dari sekarang. dan ya saya percaya akan hal itu, itulah sebabnya saya yakin akan keputusan yang saya ambil.
hanya untuk info saja, saya tidak pernah sekalipun interview untuk panggilan kerja setelah lulus kuliah, bukan karena saya tidak lolos tahap seleksi, tapi karena saya tidak begitu bercita-cita menjadi manusia 8-5. masuk kerja jam 8 dan pulang jam 5. ya sekali lagi hidup itu pilihan, saya ikhlas direndahkan oleh orang lain karena penghasilan saya perbulan masih jauh dibawah mereka. atau kegiatan saya sehari-hari tampak seperti pengangguran. sekali lagi hidup itu pilihan, mau tampak seperti apa kamu di mata orang-orang.
saya sudah bertekad untuk menjalani dunia wirausaha apapun konsekuensi nya, saya lagi-lagi teringat kata-kata ayah teman saya yang mengatakan, hidup itu harus memilih termasuk pekerjaan, kalau mau menjadi pegawai carilah pekerjaan yang mapan dan bergengsi, tapi kalau kamu mau jadi wirausaha ya sudah, tidak usah memikirkan kerja ditempat orang, fokus saja dan tekuni bidang yang kamu pilih.

Sunday 14 July 2013

Hore Puasa

horeee masuk bulan puasa, selamat berpuasa ya buat yang menjalankan. dan selamat makan siang sendirian buat kalian yang tidak menjalankan. hehe. kalau dulu saya ingat-ingat itu saya paling suka yang namanya bulan puasa. ngalah-ngalahin lebaran lah gembiranya. hal ini dikarenakan sewaktu kecil saya tidak suka makan. ibu saya sampai harus mengingatkan berulang-ulang agar saya segera makan. nah sedangkan dibulan puasa kan emang kita tidak diperbolehkan makan sampai maghrib, itulah bagian yang saya suka. saya jadi tidak harus dimarahi oleh ibu saya gara-gara tidak makan. bahkan ketika keluarga kami tidak ada yang bangun untuk sahur, saya yang masih SD kelas 2 sudah kuat berpuasa sampai maghrib. emang jiwa-jiwa kere sudah saya pupuk dari dini.
kalau kenangan di bulan puasa sih saya tidak begitu banyak. paling juga seperti anak-anak kecil lain yang setiap taraweh malah ribet nyatet nama penceramah, isi ceramah, dan minta tanda tangan penceramah. dan hebatnya sampai sekarang didikan seperti itu masih berjalan loh. wah saya bisa bilang kalo nggak ada inovasi atau perkembangan di bidang pendidikan ya selama ini. contoh kecil ya itu tadi kegiatan berburu tanda tangan yang malah mengganggu jemaah solat taraweh yang lain.
beberapa malam yang lalu saya sempat ngobrol dengan teman-teman masa kuliah dulu tentang masalah agama. ya kami memang memiliki agama yang berbeda-beda dan sering terjadi di sekitar kami hubungan yang indah kemudian gagal dikarenakan masalah agama. masalah mendasar dalam hidup manusia kalau kata orang-orang. ya kami menganggap aja kalau agama itu adalah kebutuhan kita masing-masing. karena memang jiwa atau psikis kita memerlukan sesuatu untuk diyakini, biar kita punya penguat, dan sugesti yang benar-benar berkhasiat untuk pikiran kita.
kami memang bukanlah orang yang ahli dalam bidang agama, kami bukan para pengahafal kitab, atau sejarawan. kami ya cuma 3 pemuda yang melihat justru agama malah menjadi tameng untuk bertingkah tidak sesuai perilaku kemanusiaan. manusia mana yang mengepel lantai rumahnya setelah kedatangan tamu yang memiliki keyakinan berbeda. atau manusia mana yang menghancurkan sebuah bangunan atau kota karena manusia lainnya memiliki keyakinan yang berbeda.
kami bukan atheis juga sih yang tidak percaya adanya tuhan, atau tidak bisa membaca kitab, tidak pernah ke tempat ibadah. kami adalah pemuda beragama yang melaksanakan hal-hal yang kami pelajari. tapi kemudian semakin kami dewasa semakin kompleks hal-hal yang kami pelajari itu. dimana kami harus memilih antara tetap pada agama keluarga kami atau diusir dari rumah gara-gara berpindah keyakinan, atau memilih kapan kami akan memulai bulan ramadhan.
kami hanya yakin satu hal sih, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. ya kami melakukan semua sesuai porsinya. karena kembali itu adalah kebutuhan masing-masing personal, untuk menentramkan hati. kalau saya pribadi memang saya masih memiliki banyak kekurangan dalam beribadah. tapi tujuan saya beribadah bukanlah mengenai saya mau masuk surga apa neraka, tapi karena saya butuh ibadah. jadi buat para guru SD yang mengatakan siapa yang ibadah terus akan masuk surga siapa yang tidak ibadah akan masuk neraka ya harap dikoreksi saja. karena masalah seperti itu bukan hal yang sepele loh.
waktu SMP saya punya 2 teman yang sangat taat beribadah. mereka datang dari keluarga muslim yang taat. bahkan mereka berdebat sangat ekstrem ketika memutuskan sesuatu itu berdosa atau tidak. saya lupa apa isi pembicaraan kami waktu itu. saya hanya ingat mereka terlihat begitu serius dan tidak mau mengalah. yah saya yang memang bodoh masalah agama hanya bisa bilang, yang menentukan dosa atau tidak bukan kita, hanya allah yang bisa menentukannya.
kembali ke pernyataan yang sangat awam yaitu semua agama intinya sama mengajarkan kebaikan. iya apa iya kalau di semua agama memperkosa, membunuh, mencuri itu bersalah. lantas apa yang kita perselisihkan selama ini. jika kamu merasa keyakinan kamu yang paling benar ya sudah, yakini saja, tidak usah kemudian menjelek-jelekkan agama lain atau mengejek cara mereka beribadah atau bahkan melakukan diskriminasi. kita manusia yang memiliki jiwa kemanusiaan, bagaimana memanusiakan manusia, kalau kita tidak bisa memanusiakan manusia lalu apa bedanya kita dengan hewan.
yahh itu tadi sih sekilas obrolan hangat saya kahir-akhir ini. terdengar ringan tapi sebenarnya esensial, hehe. ya sudahlah selamat berpuasa deh buat semua umat islam dimanapun kamu berada.