Tuesday 18 November 2014

Tem yang An ya Teman

        Selamat datang pertengahan bulan november dimana duit di dompet tinggal recehan yang agak kasihan kalo dibelanjain sembarangan. Selamat datang juga musim penghujan yang menjadi pertanda kalo saya sudah hampir setahun berada di Bali. Kalo menilik blog tahun lalu sih saya lagi hebring ngomongin masalah rencana tahun baruan. Lebih tepatnya mereview kembali siapa-siapa saja yang potensial menemani malam tahun baruan saya. Dan kayaknya tahun ini akan jadi tahun baru ke 4 dimana saya tidak memiliki kekasih. Duh, malah keceplosan. Nggak ding saya lho setiap tahun baru pasangannya gonta-ganti. Percuma lah ya, pasti pada nggak percaya.
        Sebenarnya acara yang saya nantikan ketika perhelatan malam tahun baru dimulai (dih bahasanya sok bermartabat gitu) adalah permainan truth or dare. Dimana semua pertanyaan berbau cabul dan aib mau tidak mau harus dijawab. Soalnya kalo udah lewat jam 12 malam pasti males deh ngelakuin tantangan yang bakal dikasih kalo nggak mau jawab. Lagian jam segitu kan jam-jam nya galau dimana orang gampang banget curhat mengenai kehidupan pribadinya. Jadi walaupun nggak ditanya pasti deh bakalan curhat. Ada juga yang ditanya apa tapi dia curhatnya sampe kemana-mana. Ada! Acara ini cuma jadi pancingan aja sih sebenernya.
        Tapi itu baru pembukanya aja lho gaes, karena di grup kami, kami tidak pernah mengadu jadi ya semua rahasia yang terungkap di malam hari itu akan benar-benar aman dan dibawa sampai mati. Yaaa kecuali kalo keceplosan atau nyindir-nyindir doang bedalah ya ceritanya. Sami mawon.
        Hal kedua yang sangat saya nantikan adalah pengungkapan resolusi untuk tahun berikutnya. Sedikit serius kalo ngomong masalah resolusi karena yang mendengar bukan hanya si empunya dan tuhan tapi setiap telinga orang-orang yang hadir akan mengingatnya, mengamininya kemudian mengawasinya. Agak terlihat show off memang ketika kita mengungkapkan berbagai harapan kita ditahun berikutnya. Namun sisi baiknya adalah kita jadi punya motivasi tersendiri untuk mewujudkannya. At least untuk membuktikan kepada setiap orang yang telinganya sudah kadung mendengar harapan kita untuk tahun berikutnya. Gengsi juga keleus kalo hidupnya stuck dan nggak ada yang bisa dibanggakan. Hahahaha, yang ini bukan saya lho ya.
       Saya suka tertawa sendiri ketika mengingat resolusi teman-teman saya yang beragam. Ada yang mau lulus kuliah dengan nilai yang baik (yang ini sih klasik), ada yang ingin mendapatkan pekerjaan impian (ini juga klasik tapi sedikit menantang), dan ada juga yang ingin menemukan tambatan hati (nah kalo ini mashaallah sulitnya nggak ketulungan). Hahahaha, pokoknya beragam lah walaupun tetap terdengar standar sih. Nggak ada gitu ya yang punya resolusi ingin menciptakan mesin mutakhir yang bisa menteleportasi orang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat, Kan lumayan jadi nggak bete gara-gara bensin naik harga. Eh kok sampe bahas masalah bensin ya, apa-apa an saya.
     Benar juga ungkapan yang mengatakan 'Rejeki bukan hanya dinilai dari nominal, tapi teman yang baik juga rejeki dari tuhan', kalo saya sih yes. Pasalnya walaupun saya LDR an sama teman-teman saya (pengen nangis nulisnya, kan biasanya LDR sama pacar) tapi komunikasi jalan terus, semua cerita dan gosip terbaru dengan mudahnya bisa di share. Terimakasih telkomsel. Hahaha. Tapi ini serius, hampir semua berita dari teman-teman saya yang mana saja bisa sampai ke telinga saya. Kurang rumpi apalagi saya coba.
     Sekarang masing-masing dari kami sudah dipisahkan oleh jarak. Ada yang masih setia bergulat di kota Semarang, ada juga yang hidup mandiri di perantauan. Macam-macam ceritanya. Ada yang akhirnya mendapatkan pekerjaan impian di bank, ada yang bekerja di BUMN, ada yang sudah mau menikah, ada yang hidupnya begitu-begitu aja, dan ada juga yang diam-diam memiliki cita-cita besar yang ingin diwujudkan perlahan. Tidak semua mimpi bisa dibagi tidak semua hal bisa diceritakan namun apapun itu teman akan selalu mendoakan. Baiklah selamat musim penghujan semuanya. Ingat pulang langsung pulang jangan nginep dikosan pacarnya, mentang-mentang udara lagi dingin dan mentang-mentang punya pacar. Huh. Sorry kalo saya terdengar sirik. Sip cir gobanggocir. Tabi'!!!