Monday 27 May 2013

Geng Kuadrat Rempong

wah malem-malem dan saya masih ngopi di daerah Tembalang nih. bukan mau sok gaul sih sebenernya, tapi emang pada dasarnya saya suka kopi dan di coffee shop itu bebas ngerokok. hal yang jarang saya lakukan dirumah, soalnya menjaga kondisi lingkungan yang bebas asap rokok di rumah. . .rencananya.
tempat yang sering saya kunjungi ya tempat ini. alasannya last order nya sampe jam 12 malem, selain itu wi-fi nya juga tingkat dewa bujana. jadi ya multi tasking lah, bisa ngenet, ngopi, ngrokok, nongkrong, ngecengin cewek-cewek tembalang, dan sebagainya. tapi ya kalo mau di omongin ya kalo main ke tembalang serasa lagi berada di jakarta. daerah yang dikelilingi oleh bangunan dari salah satu universitas negeri besar di Indonesia ini di dominasi oleh pelajar dari luar kota Semarang. entah itu dari demak, pati, jepara, atau mana aja kalo ngobrol ya pake bahasa lo gue gitu. mungkin biar menyeimbangi bahasa teman-teman mereka dari perantauan. atau mungkin juga biar keliatan gaul. tapi terserahlah, itu toh juga urusan mereka.
mau nongkrong dimana aja kalo di tembalang pasti nggak akan lepas dari mahasiswa-mahasiswa berlogat jakarta ini. jadi buat anda-anda yang berpikiran negatif seperti saya juga sih, ditahan-tahanin aja nongkrong di daerah ini.
kalo di inget-inget akhir minggu ini saya jarang menghabiskan waktu dirumah. dari hari jumat, sabtu, minggu, sampe sekarang hari senin saya habiskan di luar. yah sekedar ngobrol dan ngumpul sama temen-temen lama lah. dari temen SMA sampe temen kuliah. yah mungkin jadi sukarelawan juga sih nemenin mereka yang uda kerja kantoran dan hanya punya sedikit waktu untuk main. kalo saya sih kapan aja ready, asal dibayarin.pfft.
masalah objek pembicaraan, wuss jangan salah, kami punya segudang. nggak bakal habis deh obrolan kami walau sampe Indonesia bangkrut nantinya. gimana nggak bangkrut kalo anak-anak muda kayak kami malah memilih menghabiskan waktu untuk bergosip daripada berkarya. hahahaha
itu tadi, obrolan kami tidak lepas dari bergunjing masalah teman kami sendiri. tentunya temen yang pada saat itu nggak ikut nongkrong. hihihi. jumat lalu malah parah banget ngomongin orang nya. saking hebohnya sampe kami ikut jadi bahan pergunjingan pengunjung lain. norak? iya sih, tapi karena udah biasa jadi ya kebal-kebal aja.
ditempat lain malah kami sering beradu rame dengan rombongan pengunjung lain. yah walau jumlah kami kurang banyak, tapi karena suara kami berstereo dan memiliki 8 juta tenaga kuda ya kami sante-sante aja. paling juga rombongan lain yang pindah tempat, kalo nggak mereka kesel dan stress sendiri trus nyemilin piring se rak-rak nya. yah terserah mereka juga sih, toh itu juga urusan mereka.
hampir semua kelompok yang saya kelompoki, apa sih, nggak ada yang kelihatan tenang dan damai. selalu saja menimbulkan keramaian dimana-mana. mau ditempat mahal (walau jarang) sampe di tempat murah (kalo ini sering banget) kami selalu mengobrol dan tertawa di luar batas kewajaran. mungkin ini pengaruh jargon iklan rokok yang mengatakan, 'kalo nggak ada lo nggak rame'. yah kami pun mengartikannya secara bodoh. maklum lah kami kumpulan dari lulusan berbagai rumah sakit jiwa se-jawa bali.
jadi buat semua pengusaha kuliner di kota Semarang kalo nggak mau pengunjung lain terganggu download lah foto wajah saya. kemudian tempel di pintu warung anda masing-masing dengan coretan merah di depannya. dijamin saya tidak akan masuk tempat anda dan membuat kegaduhan.
tapi sante aja, saya pilih-pilih juga kok. kalo kayak malem ini, saya cuma berdua sama temen saya dan ngobrolin bisnis. jadi dijamin saya akan damai sedamai kota Jakarta di musim liburan lebaran. yah kurang lebih lah. atau sesepi hati saya yang sudah berabad-abad kosong tak berpenghuni. tsaaaah.
lain kali saya ceritain deh karakter masing-masing temen saya, biar pada ngertiin posisi saya. kenapa kami selalu rame dimana-mana. biar nggak pada underestimate juga sama saya. saya perlu membranding ulang diri saya mungkin ya, menjadi lebih bersahaja tenang dan mengayomi, kalo bisa juga menyelesaikan masalah tanpa masalah.
pengen juga sih sekali-kali nongkrong pinter. yang dimana-mana ngomongin organisasi sampe pengunjung lain berasa anggota organisasi yang perlu tahu semua detail acara. atau manusia gadget yang wujudnya ngumpul bareng di satu tempat tapi ruh nya entah sampe di dunia maya sebelah mana. atau mungkin jadi pakar informatika yang begitu kumpul langsung buka laptop masing-masing dan heboh sendiri-sendiri kayak ayam lagi bertelur. yaaa pengen sih ya kayak begitu, tapiii kok kalo gitu mending nggak usah nongkrong ya. hahaha.
sebenernya inti dari nongkrong kan menjalin silaturahmi. mengobrol sebanyak mungkin. sharing seterbuka mungkin. dan memberi solusi sebebas mungkin, karena tujuannya itu tadi mengetahui kabar dan kegiatan terbaru temen-temen lama kita. itu sih menurut saya yang sok tahu ini.
buat anda yang penasaran sama kegaduhan yang biasanya kami lakukan, cari saja kami setiap weekend di berbagai gerai makanan, atau warung kopi terkenal di Kota Semarang. kalo stress mungkin pengen marah-marah atau membunuh orang, mungkin kami siap bantu dengan membakar emosi anda. hehe.

Friday 24 May 2013

Manual Book Hidup Bahagia

selamat siang dan saya habis makan chicken steak jadi-jadian. yah nyoba-nyoba buat steak sendirilah, mumpung ada dada ayam nganggur dikulkas. kenapa yang nganggur dada ayam ya, nggak dada yang lain. hah lupakanlah.
saya termasuk tipikal orang yang doyan masak, saya nggak jago masak, tapi doyan aja, jadi masalah rasa ya nomer kesekianlah. saya pernah juga kerja di sebuah kedai steak berinisial OKANE. yah walau cuma sebulanan tapi lumayanlah menambah pengetahuan saya dibidang kuliner.
nah awalnya saya kerja disana itu gara-gara saya sering mengundang temen-temen ngerjain tugas dirumah saya. bukan ngundang sih tepatnya, tapi giliran aja, kadang di rumah saya kadang juga dirumah temen saya yang tempatnya amat jauh menghias angkasa gitulah. karena saya waktu itu tinggal sendirian jadilah saya harus mengurusi masalah konsumsi juga. bisa gawat kalo nggak ada kudapan yang disediakan di meja. bisa-bisa mereka mencemil diri mereka masing-masing dan berujung pada kanibalisme. saya nggak mau dong hal itu terjadi di rumah kontrakan saya yang udah penuh dosa. ntar malah ngalah-ngalahin Las Vegas dong, the city of sin.
kebanyakan kudapan yang saya hidangkan ke mereka ya buatan saya sendiri. entah itu berbagai jenis gorengan, atau mie instan sampe kopi dan teh. catatan kaki : semua itu gratis. tapi beruntung juga saya punya teman seperti mereka, yang sukarela memakan apa saja yang saya buat tanpa memikirkan nasib mereka kedepannya.
gara-gara kebiasan masak-masak itulah kemudian salah satu temen saya yang orangnya mesum sedunia nyata dan dunia maya nawarin saya kerja ditempatnya. yah, saya terima-terima ajalah, tau sendiri prinsip hidup saya, asal bisa aja udah. lagipula waktu itu saya hanya dibebani dengan pengerjaan skripsi aja.
ternyata prinsip hidup saya yang asal bisa itu nggak selamanya berbuah manis. pada dasarnya kedua orang tua saya nggak meng acc pekerjaan saya di kitchen salah satu kedai steak baru berinisial OKANE itu tadi. padahal saya oke-oke aja, tuhan aja oke-oke aja saya kerja disitu. suerrr. orang kerjaan itu adalah hasil dari do'a saya sama tuhan.
ya awalnya saya sok tegar dan berkepala keras aja,eee keras kepala gitulah. tapi kemudian kakak saya yang perempuan yang tau-tau hamil itu mengalami pendarahan. emmm seisi jagat raya heboh dibuatnya. saya diiming-imingi buat berhenti dari kedai itu. emang dasarnya omongan dari mana-mana udah nggak enak didenger sih, apalagi dari kedua orang tua saya. hmmmm, pokoknya super bubur kalah nggak enaknya sama omongan mereka.
akhirnya saya nyerah juga dan melepas salah satu hobi saya itu. entah kapan saya bisa kerja di tempat seperti itu lagi. mugkin dikehidupan mendatang ketika saya bereinkarnasi menjadi charlie caplin.
semakin kesini bukannya semakin bebas kehidupan saya, tapi justru malah semakin dikekang. istilahnya selama kuliah saya bebas melakukan kegiatan yang saya suka tapi ketika sudah lulus saya kembali seperti anak SMP. bahkan pekerjaan pun harus mereka yang mencarikan.
saya menolak adanya alasan keinginan orang tua itu 'sebenarnya' baik. baik menurut mereka belum tentu baik menurut orang lain. bahkan saya tidak mau memandang kehidupan saya dari kacamata orang lain. karena ini lah anugerah yang diberikan tuhan yang hanya diberikan sekali. saya tidak mau merusak hidup saya dengan melepaskan waktu yang begitu berharga hanya untuk kegiatan yang tidak saya suka. dan bekerja dikantor orang lain dari jam 8 sampai jam 5 adalah kegiatan yang tidak saya suka.
tapi memang sulit mengatakan hal ini kepada orang tua kita. karena itu tadi, mereka merasa pernah berumur 20an tapi kita tidak pernah berumur 50an. sehingga mereka seperti memiliki manual book untuk menjalani hidup dengan bahagia 'menurut mereka'.
saran saya bagi diri saya sendiri sih, buktikan aja sih kalau saya bisa hidup nyaman dengan melakukan apa yang saya sukai dengan tetap menganut prinsip bisnis, ekonomi, dan desain. melakukan yang saya sukai disini bukan berarti minum-minuman beralkohol setiap hari, nge-ganja setiap sehabis makan, atau mengakhiri minggu di lokalisasi loh ya. tapi tetap bekerja dan menghasilkan uang sesuai dengan gairah bekerja saya.
kalau suatu saat nanti saya sudah 50an tahun saya mau tulis aja itu manual book tentang hidup bahagia dalam satu kalimat. Lakukan yang ingin kamu lakukan. selese deh. iya aja kalo 30 tahun mendatang anak-anak Indonesia masih paham bahasa indonesia.hahahaha

Insiden Tas Cokelat Jepara

ini hari jumat,tepatnya tanggal 24 mei ya saudara. yah,4 hari lagi menuju hari ulang tahun saya. nggak tahu kenapa ya menjelang usia 23 tahun nanti ada aja yang ilang. termasuk blog saya di juldenzolsspeaking.blogspot.com. apa karena saya dilaknat sama penemu bahasa Indonesia gara-gara sok-sok an nulis blog pake bahasa inggris disana. yah, hanya tuhan yang tahu.
ngomong-ngomong masalah tuhan, saya juga abis kehilangan tas kecil seisi-isi nya. nah ini juga salah satu kehilangan terbesar di dalam hidup saya. selain kehilangan pacar loh ya, kalo itu mah sering. back to the topic, jadi ceritanya nih saya sok-sok an ikutan EO. nggak jelas sih sebenernya kerjaan nya ngapain, ya tapi emang dasar prinsip saya dari jaman orok adalah asal bisa, ya saya sanggupi aja tawaran itu. tempatnya agak jauh, di Jepara, kota ukir itu berjarak sekitar 3 jam dari Semarang. itu sudah sama macet-macetnya plus mampir isi bensin dan kencing di pinggir jalan.
nah, saya diajak sama temen saya waktu SMA, eeh kenalan lebih tepatnya. dia pacarnya temen saya. namanya juga anak baru saya sok baik dan asyik dong ya di depan orang-orang lama di EO itu. ya udah, mungkin karena saking baiknya saya sampe malam kedua di Jepara tas kecil seharga 40 rebu itu di curi. bayangin aja, segala dompet, henpon, buku tentang branding yang baru kelar dibaca pendahuluannya, sampe sketch book baru yang gambarnya aduhai-aduhai ikut raib. kalo uda begitu cuma bisa gigit jari, jari apa aja digigit, sampe jari temen sebelahnya ikutan digigit. yah pokoknya cuma bisa meratapi nasib lah.
kalo mau kayak detective conan sih saya punya satu tersangka, orangnya yang pasti negatif bangetlah. duh dia itu sudah di cap buruk sama bos EO nya, tapi heran saya, kok ya masih di ajak tu loh. nggak habis pikirlah kalo ngomongin insiden tas cokelat Jepara itu. ya untung punya untung keperjakaan saya nggak hilang sekalian di Jepara.
ya udah,alhasil kerja selama seminggu di Jepara cuma jadi kayak kerja rodi. gotong royong gitu lah. upahnya abis cuma buat ngurus STNK, SIM, KTP, belum uang cash di dalem nya plus hp pertama yang saya beli pake uang sendiri. good bye semua.
yaa mungkin ada hikmah dibalik ini semua, tapi sampe saat ini sih belum nemu apa hikmah nya. saya cari di google, wikipedia, sampe alfalink juga padahal, tapi tetep aja nihil kayak tulisan kapur di papan absen SD dulu.
sekarang sih hasilnya saya jadi karyawan tetap di EO itu, entah berdasarkan rasa kasihan, atau karena nggak ada yang mau kerja di sana. entahlah. jadi intinya umur 23 tahun nanti saya bakal punya KTP sama SIM baru, STNK baru, ATM baru, dompet baru (kalo ada yang mau ngado) sama tas baru kali ya (ini juga permintaan tersembunyi buat yang mau ngado). yah anggap aja buang sial, mensucikan diri, intropeksi diri juga sih supaya nggak lagi korupsi di masa mendatang (sok politisi).