Sunday 1 May 2016

Triologis #2

       Bulan mei is comiiiiiiing. Yah bulan mei dimana udangan pernikahan terlalu banyak yang berdatangan. Apa istimewanya bulan mei coba, kenapa sih pada seneng banget nikah di bulan ini. Emang ngejamin gitu pernikahannya akan langgeng dan bahagia selamanya? Hahahahaha, nyinyir lah saya. Maaf ya begini ini nasib jomblowan, cuma bisa iri melihat kebahagiaan pasangan yang di mabuk asmara. Yaah habisan kadang nggak tau timing juga sih, cipokan di tempat umum, raba-raba segala macem, saya kan sebagai umat beragama jadi risih ngeliatnya. Hmmm maaf yang terakhir bohong banget sih pernyataannya.
       
        Oke daripada saya ngomongin hubungan orang yang keliatannya mesra tapi ujung-ujungnya bakal ditinggalin juga lebih baik saya lanjut membahas teman-teman wanita saya yang mengaku diri mereka adalah wanita yang logis. Sometimes cinta emang datang bisa dari berbagai cara. Nggak harus ketemu langsung dan kemudian jatuh cinta pada pandangan pertama. Itu cuma berlaku di serial FTV kebanggaan kalian sih. Kalian lho ya bukan saya. Eh by the way saya sering heran sama teman-teman lelaki saya yang suka menghabiskan waktunya untuk menonton FTV. Sering lho saya nge-gap in mereka lagi asyik nonton acara yang menurut saya jalan ceritanya sangat gampang ditebak. Cewek cantik ketemu cowok ganteng, tabrakan, jatuh cinta, pacaran deh. Hedeeeeh. Alasannya sih macem-macem, ada yang suka ngelihat si aktrisnya yang notabene nya emang cantik-cantik. Yah walau actingnya payah sih, tapi cantik, gimana coba. Ada juga yang berkilah kalo nggak ada tontonan lain yang lebih bagus. Astagaaaa, pantes laki-laki di tanah air kita tercinta ini jadi semakin banyak yang mellow.

        Kembali ke topik awal. Maaf yes selalu ada intermezo yang tiba-tiba. Banyak cara yang bisa membuat kita jatuh cinta. Contohnya karena keseringan bersama. Awalnya cuma teman biasa, lama-lama saling intens memberi perhatian, lalu salah satu ada yang suka, kemudian pihak satunya jual mahal, namun daripada nggak ada yang memberi perhatian ekstra akhirnya diterimalah cinta dari temannya sendiri. Duh, kok nggak asing sama kisah ini ya. Hmmm, skip. Ada juga yang jatuh cinta hanya lewat media sosial. Belum pernah ketemu langsung tapi udah tertarik satu sama lain. Ya entah ya, tertarik dalam arti sesungguhnya,atau mungkin pada awalnya cuma mau iseng-iseng doang tapi akhirnya kebablasan. Who knows.

        Nah kejadian ini adalah true story yang dialami teman logis saya. Wanita berdarah cina yang sempat menjadi senior saya di kantor, juga bertemu dengan suaminya berkat facebook. Yah namanya juga alay jaman baheula ya, sukanya nge add nge add orang sembarangan. Cakep dikit di add, kerjanya oke dikit di add, toketnya keliatan dikit di add, pokoknya jadi sembarangan deh friend list di facebook nya. Asal hati-hati lho ya, udah banyak kasus penjualan wanita gara-gara ketemuan random dengan orang-orang yang dijumpai di facebook. Bahaya kan. Untung saya nggak pernah dijual, hmm pernahnya 'jualan' sih sebenernya. Dan singkat cerita mereka merencanakan untuk kopdar. Astaga kopdar, bahasa saya 90an bangeeeet. Untuk yang belum tahu, kopdar adalah kopi darat, alias ketemuan. Saya nggak tahu kenapa bisa dijuluki demikian, yang penting itu lah artinya. Ya bosen kalik chat mulu, yahoo messageran mulu, telponan mulu, kepengen juga ketemuan, ngeliat fisiknya secara nyata, pegangan tangan secara real, raba-raba paha, punggung, bokong, human nature kan ya. Hmmm lebih ke mesum sih sebenarnya.

        Mereka berdua tinggal di pulau yang berbeda, yang satu ada di Bali dan yang satu ada di Jakarta. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk bertemu di Jogja. Yah cukup fair sih karena letaknya yang berada ditengah tengah kedua kota tersebut. Dikota itulah perasaan mereka yang awalnya ragu-ragu kemudian menjadi semakin mantap. Udah kayak kecap pokoknya, mantap. Eh ada nggak sih merk kecap Mantap. Ya anggep aja ada. Dari sanalah mereka melangkah ke hubungan yang lebih intim lagi. Pergaulan mereka berdua yang sangat berbeda sempat menjadi batu sandingan untuk mendapatan restu orang tua teman saya. Well, temen saya ini walaupun keliatan brengsek, jutek, dan nyinyir abis tapi dia adalah anak rumahan. Ya tipe anak baik-baik yang kalo bukan karena urusan pekerjaan paling anti pulang larut malam. Berbanding terbalik sama suaminya, boro-boro pulang larut malam. mood keluar rumah nya aja justru pada larut malam. Yaah seperti halnya hubungan mertua menantu pada umumnya, pro kontra, cekcok, larangan ini itu pun terjadi pada hubungan mereka.

       Ya tapi pada akhirnya semua yang berjodoh akan disatukan. Karena berbagai macam alasan dan tipu daya sih pastinya dari suaminya, akhirnya teman saya memutuskan untuk hijrah ke Bali. Men, seriously she moved to Bali for her man. Mungkin Bali adalah salah satu kota impian banyak pasangan di dunia, selain Paris dan Prague sih tentunya. Tapi nggak yang cewek juga kalik yang nyamperin. Nah ini adalah satu bukti bahwa kelogisan teman saya ini udah minus 5 dari 10. Dia meninggalkan segala kenyamanan dan kemudahan di kota Jakarta dan benar-benar memulai kehidupan dari nol bersama orang yang dicintainya di pulau Bali. Memang sih tidak ada yang salah. Karena cinta memang memiliki kekuatan yang besar, diluar nalar pemikiran kita sebagai makhluk tuhan yang paling sempurna. Dan ini membuktikan bahwa tidak ada orang yang logis jika berurusan dengan cinta.

       Bukan hal yang mengejutkan sebenarnya ketika mereka bisa melewati berbagai peristiwa pelik dalam rumah tangga mereja dan bahkan hampir mengancam kesetiaan cinta mereka. Itu semua karena cinta, nggak bisa dipungkiri ya, logic is poor but love is rich. Ya seperti itulah kekuatan cinta. Bahkan seseorang yang mengaku dirinya logis benar-benar akan meninggalkan kelogisannya karena rasa cinta yang begitu besar, bahkan lebih besar daripada tingkat kelogisan yang dimiliki manusia paling logis sekalipun.

      Saya merasa beruntung menjadi teman keluarga mereka. Disaat saya bukan siapa-siapa di pulau antah berantah ini, auch sebenernya sampe sekarang sih masih bukan siapa-siapa, tapi ini kan proses. Siapa tau saya nanti bisa terkenal, main FTV yakan jadi pedagang bakso yang gerobak baksonya di tabrak sama mbak-mbak cantik, lalu kenalan lalu karena merasa bersalah si mbak-mbak itu intens nemuin saya lalu jatuh cinta lalu orang tuanya si wanita nggak setuju, eh ternyata saya bukan tukang bakso biasa karena saya ternayata adalah anak dari pengusaha bakso terkenal yang menyamar. Nahkan gampang banget buat naskah Ftv nggak bermutu itu. Heran deh masih ada aja yang nonton.
     
       Mereka lah keluarga yang bersedia merangkul saya. Mengundang saya untuk berlebaran bersama di rumah kecil mereka, sampe akhirnya hampir setiap bulan kami sering menghabiskan malam dengan sebotol minuman dan cerita-cerita konyol karena sedikit tipsy. Yah hidup memang semenyenangkan itu. Bahkan waktu bisa jadi sangatlah cepat berlalu karena kita bisa menikmati setiap detik dalam hidup kita. Meski sekarang keluarga brengsek ini sudah kembali ke Jakarta namun mereka sudah punya satu Bab tersendiri dalam cerita hidup saya. Nggak penting sih sebenarnya cerita hidup saya. Ya itu tadi, isinya cuma nyinyirin orang melulu. Haduuuh tolong sembuhkan hamba ya allah. Setidaknya berilah hamba jodoh yang seiman tapi jangan yang sejenis ya ya allah. Hahahaha, teteeeeup. Okey happy monday all. Ava la vista baby. Tabi'!








No comments:

Post a Comment