Wednesday 4 May 2016

Triologis #3

      Selamat malam semua masyarakat yang pusing mikirin tunggakan kredit motor, tunggakan kartu kredit, tunggakan kredit rumah, belum lagi sibuk mikirin ingin beli ini beli itu, aaaah semuanya diingini. Yah, namanya juga manusia ya, nggak bisa kalo hidup kalo nggak ada napsu. Hal ini memperkuat keinginan saya untuk jadi seorang biksu yang tidak mengurusi hal duniawi. Amithaba.

      BM atau Banyak Mau atau bahasa inggrisnya On Demand memang lagi hits dikalangan kita para pekerja muda yang masih single dan merasa dirinya mapan. Makanya bener apa kata temen saya, kalo mau keuangannya tertata dengan baik, maka segeralah menikah. Astaga, jangankan menikah, pacar aja saya nggak punya. Yasallaaaaaam. Bahkan saya nggak kebayang aja kehidupan saya nanti jika memiliki istri. Seperti apa ya kiranya, ya seperti kebanyakan pasangan menikah mungkin ya. Punya anak, punya rumah, punya mobil, dan semuanya di kredit dalam jangka panjang. Yaah gimana dong, kredit lagi kredit lagi. Siapa sih yang pertama mencanangkan adanya perkreditan, bikin sengsara dikemudian hari deh. Ups curhat lah saya. Maaf ya gaes.

      Keadaan BM ini juga sering sekali melanda Geng nyinyir saya. Si Triologis yang desas desus nya mereka logis banget. Hmmm we'll see lah ya. Nah BM nya adalah, kami suka sekali ingin ini ingin itu secara bersamaan. Contohnya, ingin karaokean, ingin makan cake di tempat yang enak, ingin berlibur bersama ke Gili. Yaaah namun itu semua karena pengaruh BM doang, begitu udah gajian dan punya uang langsung deh ilang BM nya karena rekeningnya langsung terkuras untuk bayar ini itu. Yah kami memang memiliki gaji yang berbeda-beda satu sama lain. Tapi ya gitu, kami pun tahu gaji masing-masing. Gila ya, tapi itu sih yang sebenarnya membuat saya menyukai geng nyinyir ini karena semuanya serba terbuka. Hmmm nggak semuanya juga sih.

     Kalau ngomong tentang masalah finansial, kami juga memiliki masalah masing-masing. Tidak ada yang kami tutup-tutupi kalo masalah ini. Bahkan ketidakpunya an uang kami adalah sebuah objek penting dalam setiap obrolan. Ya sekedar share aja beban bulan ini apa aja kok sampe bisa-bisanya si gaji yang ratusan juta itu (bo'ong ding) bisa terkuras tak berbekas. Kan bete ya, jadi nggak punya dana cadangan untuk pijet ples ples di tempat spa andalan. Man to man, hahahahaha, nggak ding, becanda kalo ini mah. Aku lho, pria mushola. Tukang jaga loker saat jum'atan. By the way mereka yang jaga sepatu/sandal saat jum'atan tuh ikutan sholat nggak ya. Kalo ditinggal sholat ada yang maling gimana coba. Yakan, bingung kan kalian, ini pertanyaan terpenting abad ini deh kayaknya.

     Masih tentang teman nyinyir saya nomer satu, si cici yang menduduki peringkat pertama anggota terlogis dari ketiga triologis yang menjadi objek cerita saya. Ia bisa dikatakan sangat dekat dengan masalah keuangan, namun hebatnya ia selalu bisa mengambil hikmah atas segala hal yang menimpa dirinya. Saya selalu merenung ketika mendengarkan setiap cerita yang ia sampaikan kepada saya. Merenung akan suatu hal yang cepat atau lambat akan terjadi di hidup semua orang. Pernikahan. Even kalian yang Gay pun pasti akan menikah kan, ya nggak tahu juga sih nikah sama siapa. Sama perempuan lugu yang bisa dikibulin apa kekeuh sama kata hati untuk menikah dengan pria idaman. Who knows ya. Jalan masih panjang.

      Yah pernikahan menjadi sesuatu yang mencekam nggak sih ketika kita dihadapkan dengan masalah finansial. Walaupun nantinya sama-sama bekerja tapi kan hidup nggak ada yang tahu ya. Kadang di atas kadang juga di bawah. Kalo kecapekan ya posisi miring aja. Cobain dah, ada sensasi pegel-pegel enaknya gitu. Dih, ini bahas apa an sih. Kayak pernah begituan aja. On your dream!!

      Masalah tersebut pasalnya terjadi dalam kehidupan rumah tangga teman saya ini. Ya hidup mereka memang sedang di bawah. Ini adalah salah satu alasan mengapa mereka memutuskan untuk move ke Jakarta. Kota asal mereka. Bali sudah tidak menjanjikan apa-apa lagi bagi mereka. Gemerlap Legian yang hingar bingar, Kilauan uluwatu yang mewah, atau Debur ombak Kuta yang berlomba mencapai bibir pantai sudah bukan lagi hal yang bisa menahan keputusan mereka. Selalu ada harapan, namun harapan itu sirna ketika setelah hampir 2 tahun harapan itu hanyalah sekedar harapan.

      Usaha yang mereka lakukan sudah seperti kaki kuda mataram yang tangguh dan tidak kenal lelah. Yah namanya juga takdir, manusia hanya bisa berusaha, karena pada akhirnya tuhanlah yang menentukan. Jika kami membicarakan masalah finansial dengan sangat intim, pasti secara tidak langsung akan timbul penyesalan akan jalan yang sudah di pilih. Gue udah dibutakan cinta, sekarang emang hidup mau makan cinta, mending gue nikah sama koko koko gendut kacamata perut gendut kalo pake celana sampe dada kemana mana pake sendal crocs, asal tajir, kan nggak pusing ya. Tapi kalo 'anu' nya kecil buat apa ya. Buat geli-geli doang, hahahaha. Ini bahas apa sih sebenernya, dedek nggak paham dah.

      Tapi kemudian timbul kelucuan setelah mencurahkan semua isi hati secara menggebu-gebu. Ya kalik mau pisah cuma masalah keuangan, ya kesannya rendahan aja, harusnya tuh pisah karena ada hal yang besar kayak selingkuh atau suaminya ketahuan gay. Aih mampus, yang terakhir terdengar nyakitin ya kalo sampe bener-bener terjadi. Tapi it's exist lho. Makanya hati-hati cari suami. Lebih baik punya temen baik yang gay deh, biar bisa mendeteksi calon suami kalian itu gay juga apa nggak. Karena percayalah, insting mereka lebih tajam daripada anjing. Trust me.

      Ya pada akhirnya semua permasalahan di dalam rumah tangga pasti akan menemukan jalan keluar sih. Asalkan kedua orang didalamnya yaitu suami dan istri sama-sama bekerja keras untuk menemukan solusinya. Suami istri adalah sebuah tim yang harus menguatkan satu sama lain. Memberikan energi satu sama lain. Bahkan memback-up satu sama lain. Duh sok expert banget saya dalam masalah pernikahan. Hidup aja masih sendiri di kosan 4x4 meter, udah belagu. Tapi ini serius, kenapa saya berpikiran bahwa saya tidak akan menikah, kenapa yaaa, ya karena kayaknya pernikahan bukan untuk saya aja.

      Sekian deh cerita malam ini. Selamat berkemas bagi yang merayakan long weekend. Kalo saya mah apa atuh, hanya bisa bangun pagi berangkat kerja dan melayani customer, udah kayak perek aja lah, nggak ada liburnya. Yah semoga sales bulan ini meroket deh, jadi keinginan buat beli kasur tercapai. Amiee. Duh ngenes ya keinginannya. Namanya juga BM. Hahahahahaha. Happy long weekend semuanya. Anneyooong!?

3 comments:

  1. Sedih aned kl udah jd suami baru ketauan gay 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amit amit ya dek ulfa. ayo ketuk kayu 3 kali biar nggak kejadian. hahaha

      Delete
    2. Amit amit ya dek ulfa. ayo ketuk kayu 3 kali biar nggak kejadian. hahaha

      Delete