Thursday 18 July 2013

Pengalaman Jangan Dilupakan

Selamat malam semua, wah malam jumat nih. malam nya para penghuni alam gaib gentayangan, katanya. tapi tenang walaupun malam jumat saya nggak tertarik kok buat bahas misteri-misterian. udah cukup film-film indonesia nyekokin kita sama cerita-cerita begituan. dan walaupun ini udah malam saya juga nggak bakal bahas cinta-cintaan, yah karena memang saya nggak punya kisah cinta yang mesti diceritakan. kasian.
saya sekarang lagi happy loh, bukan karena habis dapet jatah, bukan, siapa juga yang mau ngasih. saya juga bukan lagi menang lotre atau pun undian atau taruhan, bukan juga, tapi karena saya benar-benar sudah yakin sama keputusan saya. sebelumnya saya tidak pernah cerita pasti ya tentang darimana saya mendapatkan penghasilan. eits, jangan kira saya mau memprospek kalian untuk ikut MLM loh ya, bukan itu. saya juga bukan mau ngajak ikut sekte A B C D yang golnya bisa menambah rejeki kalian. big no.
saya cuma mau sharing aja sih, mengenai keputusan bulat dalam hidup saya dan insyaallah akan saya jalani. saya itu bisa dibilang tipikal orang yang tidak bisa diam. segala hal ingin saya campuri, walau saya bukan es campur. misalnya ikut organisasi A B C D, ikut lomba ini itu anu, sampai bingung sendiri sebenarnya passion saya ada dimana.
saya mulai bisa mencari uang tambahan walaupun tidak banyak, yaitu sejak lulus SMA. yah Indonesia berbeda dengan negeri barat sana dimana anak SMA sudah bisa kerja serabutan di musim liburannya. jadi setelah lulus SMA saya baru mengenal dunia kerja. pekerjaan pertama yang saya geluti adalah menjadi seorang kasir di salah satu pusat perbelanjaan berinisialkan hypermart. saya bekerja disana hampir 3 bulan lah ya dipotong lebaran. kemudian saya resign dengan kebohongan yang cantik (biar judulnya beautiful liar). saya tidak pernah terlibat masalah dengan tempat kerja saya selama ini, jadi saya harus bisa resign dengan baik-baik.
menjadi kasir bukan hal yang mudah loh, karena kasir harus berdiri selama jam kerja atau sekitar 7 jam, kemudian harus menghafalkan semua barang yang lagi promo, dan yang lebih parah lagi harus mengganti kerugian apabila ada selisih pada pengitungan mesin dan manual. jadi jangan meremehkan pekerjaan kasir ya.
saya sewaktu SMA adalah siswa yang memiliki bakat pada hitung menghitung uang atau istilah kerennya resleting, eh akunting. saya juga sempat beberapa kali ikut lomba ekonomi dan akunting mewakili sekolah walau nggak pernah menang. dengan modal itulah saya bisa lancar memegang mesin kasir. waktu itu saya juga masih semester awal masuk kuliah. jadi pengennya sih kayak pelajar-pelajar mandiri yang bisa kuliah disambi kerja. namun ternyata pada pelaksanaan nya tidak sesuai dengan yang saya bayangkan. klise ya, tapi emang kayak gitu. ditambah lagi waktu itu saya tidak punya kendaraan bermotor sehingga agak susah dalam transportasi.
waktu itu saya sudah dekat dengan beberapa kasir senior, saya dianggap nekat karena dalam waktu training seminggu saya sudah berani memegang mesin kasir sendiri. tapi itulah saya, asal bisa aja udah. tapi untungnya nggak pernah ada selisih. ada sih selisih, tapi selisih kebanyakan alias malah untung. setelah berlangsung 3 bulan akhirnya saya beranikan diri untuk mengajukan surat resign karena waktu itu saya benar-benar kewalahan membagi jadwal. antara fashion show, pemotretan, dan penjagalan, nggak ding. saya itu lebih ke kaget dengan kondisi baru seperti itu. saya alasannya sih waktu itu persiapan untuk masuk kelas unggulan di jurusan saya, padahal alasan itu hanyalah fatamorgana, buaian buaya dan isu semata. maafkan saya ya bu riya (manager hrd saya yang ayu nan anggun).
setelah keluar dari bagian hitung menghitung jangan kira saya berhenti mencari uang tambahan. waktu itu saya kuliah di bidang desain yang sering direpotin sama temen-temen SMA saya untuk buat ini itu anu. nah, dari situ lah akhirnya saya membentuk trio dengan 2 teman SMA saya untuk ngibing disetiap acara kawinan. trio macan kalik ah. kami mulai melayani desain dan pembuatan jaket serta kaos seragam. kan ngetrend banget itu di antara anak SMP dan SMA yang masih dalam fase alay. sasaran kita sih ya anak-anak sekolah itu sampe anak mahasiswa yang doyan banget pake seragam ala panti asuhan. dari situ lah saya mendapatkan suntikan dana tambahan. belum lagi posisi saya sebagai ketua organisasi dikampus yang membuat saya free bayar uang SPP selama setahun. lumayan lah uang nya saya alihkan untuk kepentingan yang lain.
pekerjaan desain mendesain terus berlanjut sampe akhirnya terjadi gesekan diantara 2 teman saya. salah satu diantara mereka seolah ingin mandiri dan mengambil proyek secara individu kemudian meminta saya membantu proses desain. sebelas dua belas lah sama kisahnya trio macan. namun sepandai-pandai nya tupai melompat akhirnya jatuh juga, itulah yang ia alami. akhirnya saya dan teman saya satu lagi memutuskan untuk kerja berdua saja tanpa adanya pihak ketiga. kami kemudian membuat hitam di atas putih sebagai saksi cinta kita berdua. apaan coba. ya itu lah, intinya kita berdua bertekad mengumpulkan rupiah untuk usaha yang lebih menjanjikan nantinya (baca: bukan MLM).
kurang lebih selama setahun upaya kami tidak sia-sia, awal tahun ini kami sudah bisa produksi kaos sendiri dan rencananya akan kami kembangkan terus. walaupun masih dalam skala kecil namun kami yakin apapun yang besar pasti awalnya kecil, kayak kemaluan kambing jantan lah atau pejantan-pejantan lain. hahaha
kembali ke alur waktu, setelah lepas jabatan dari ketua organisasi saya berpindah ke organisasi lain dan berhubungan langsung dengan dunia wirausaha. disanalah saya mendapatkan banyak cerita penuh perjuangan para pengusaha di tanah air sampai di tanah toraja. dan hampir semua hal yang sangat menyedihkan pun sangat pantas untuk dilakukan. itulah yang sebenarnya membuat saya yakin untuk berwirausaha. contoh real nya dengan menjual jasa teman-teman kampus saya. yah jasa apa aja lah yang penting menghasilkan.
dari organisasi ini saya juga sering mendapatkan upah, kebanyakan sih upah mambawakan acara (mc). saya nggak tahu dimana letak bagusnya suara saya sampe saya bisa ditunjuk jadi mc. mungkin gara-gara nggak ada yang mau ya. kasian. selain itu menjadi delegasi untuk seminar atau workshop juga bakal dapet sangu dari kampus loh, jangan salah. dan itu adalah imbalan dari kehiperaktifan saya. makanya ayo mahasiswa, perbanyak makan gula biar hiperaktif macam saya.
dari menjadi mc di dunia wirausaha saya kembali ke organisasi lama saya, disana saya ikut lomba bertarafkan nasional, dan siapa sangka kami yang awalnya bukan siapa-siapa mendapat juara 3 nasional. dan lagi-lagi saya dapat free 50% SPP, kira-kira ya 2 tahun lah kuliah saya dibayarin sama kampus. tapi biasalah anak muda, uangnya dialihkan buat kepentingan yang lain. hebatnya lagi nih ya nama saya pun jadi bisa muncul di search engine website pencari pekerja sebagai mahasiswa yang pernah punya prestasi. sebuah kebanggaan bukan? nggak mau kalah deh sama si arya gunaguna.
setelah puas dalam organisasi yang berinisialkan paduan suara mahasiswa itu saya mencoba belajar bekerja di dapur. ya saya pernah selama hampir 2 bulan bekerja di salah satu restoran steak pertamax di kota Semarang. pertamax soalnya harganya jauh di atas premium. saya disana bergabung dalam kitchen crew. pekerjaan saya cukup simple. datang pagi, nyalain tabung gas dan manasin air. terus buat berbagai macam saus mulai dari blackpepper, mushrom, sampe cheese sauce. kemudian memotong sayuran dan merebusnya hingga setengah matang. selain itu menyiapkan bumbu-bumbu seperti kaldu bubuk, garam, bawang putih, mushrom, dan sebagainya. kalo ada customer ya bacain pesenan, kemudian mempersiapkan saus dan piring saji serta kemudian melakukan finishing seperti menambahkan sayuran, kentang goreng, atau salad kentang. dan setelah selesai saya harus mencuci peralatan makan dan peralatan masak. finally sebelum closing saya dan yang lain harus membersihkan kitchen sebersih hati dikala lebaran. hahh, saya benar-benar rindu pekerjaan ini. pekerjaan simple kan?
kemudian seperti biasa saya resign dari resto ini karena tuntutan keluarga saya. yah, saya tidak bisa berkutik lah kalo masalah keluarga karena saya sudah terbiasa menjadi seseorang yang berorientasi kepada keluarga. ayah saya dari dulu mendidik anak-anak nya untuk menomorsatukan keluarga. bahkan di punggung anak-anak nya ditato family oriented, not for sale, dan daddy was here. karena itulah saya keluar dari pekerjaan yang penuh tantangan itu.
itulah berbagai kegiatan yang menurut saya menghasilkan bukan hanya dari masalah finansial tetapi juga dari sisi kegembiraan. yang saya lakukan adalah hal-hal yang saya sukai, dan beruntungnya hal yang saya sukai tersebut bisa memberikan saya tambahan uang saku. karena hal itulah saya memilih menjadi orang yang joy oriented daripada money oriented. bukannya munafik tapi ini adalah hidup saya dan saya tidak mau menghabiskan sebagian besar hidup saya hanya untuk mengejar uang uang dan uang. kasian sekali hidup saya kalau seperti itu.
tidak berorientasi pada uang bukan berarti saya tidak punya cita-cita yang tinggi. saya bahkan baru selesai membuat list cita-cita dalam hidup saya. dan itulah mengapa saya hari ini sangat gembira, karena mengutip dari kata-kata ayah teman saya, cita-cita hanya akan menjadi angan-angan kalau kita tidak mulai beraksi dari sekarang. dan ya saya percaya akan hal itu, itulah sebabnya saya yakin akan keputusan yang saya ambil.
hanya untuk info saja, saya tidak pernah sekalipun interview untuk panggilan kerja setelah lulus kuliah, bukan karena saya tidak lolos tahap seleksi, tapi karena saya tidak begitu bercita-cita menjadi manusia 8-5. masuk kerja jam 8 dan pulang jam 5. ya sekali lagi hidup itu pilihan, saya ikhlas direndahkan oleh orang lain karena penghasilan saya perbulan masih jauh dibawah mereka. atau kegiatan saya sehari-hari tampak seperti pengangguran. sekali lagi hidup itu pilihan, mau tampak seperti apa kamu di mata orang-orang.
saya sudah bertekad untuk menjalani dunia wirausaha apapun konsekuensi nya, saya lagi-lagi teringat kata-kata ayah teman saya yang mengatakan, hidup itu harus memilih termasuk pekerjaan, kalau mau menjadi pegawai carilah pekerjaan yang mapan dan bergengsi, tapi kalau kamu mau jadi wirausaha ya sudah, tidak usah memikirkan kerja ditempat orang, fokus saja dan tekuni bidang yang kamu pilih.

1 comment:

  1. keren keren,,suka cerita ini. sangat menginpirasi junk
    really proud to be ur friend *terharu

    ReplyDelete