Monday 22 September 2014

Tapi Ini Serius

    Selamat pagi para kaum muda yang tengah asyik meraba masa depan. Sekali-kali meraba yang lain dong. Meraba apa kek gitu. Hehe, garing. Menuju akhir bulan september yang ternyata benar-benar ceria ini saya sebenarnya ngga punya cerita apa-apa untuk di sampaikan. Tapi karena bermaksud mengabulkan permintaan teman SMA saya yang pernah merenggut keperjakaan saya, becanda ding, akhirnya saya tulis lah post an ini.
    Sebagai tipe orang yang pasif dan menunggu saya bisa dibilang terbelakang jika berbicara masalah percintaa. Cieeh ngomongin cinta. Tapi ini serius, entah karena saya belum menemukan seseorang yang pas atau memang cara berpikir saya yang terlalu kompleks sehingga sampai saat ini pun saya betah menyendiri. Maklum lah ya waktu kecil selalu dicekokin sama minyak ikan salmon dan telur ikan salmon yang masih anakan. Kasian banget itu ikan MBA (Married By Accident).
    Akhir-akhir ini pun saya disinyalir kandas lagi dalam membina hubungan dengan lawan jenis. Orang yang saya kagumi semenjak jaman Mataram Kuno masih berdiri. Orang yang sering juga saya bahas dalam post-an blog saya yang lain. Banyak hal yang memenuhi otak saya ketika mulai membicarakan tentang cinta. Ciee galau. Tapi ini serius, saya bisa membayangkan bagaimana kalo akhirnya saya sama si A atau si B. Maklum lah ya, daya khayal saya terlamapau tinggi untuk pemuda tampang standard dan kelakuan minus macam saya.
     Terkadang saking liarnya khayalan saya, saya harus menyerahkan diri ke tempat penangkaran biar tidak ada yang terluka pada saat saya mulai berkhayal. Lebay. Tapi ini serius, saya bahkan pernah berkhayal bagaimana jika seandainya saya punya istri bule dan punya anak-anak kece yang bisa saya orbitkan menjadi artis FTv siang yang menuruni talenta luar biasa dari ayah nya ini. At least kalau nggak punya talenta, yang penting setengah bule lah, kayak ibunya. Lagi trend kan yang begituan. Yaah asal tidak terjerumus dalam dunia per-gay an aja. Lagi trend juga soalnya. Amit-amit.
    Terakhir kemarin, baru aja beberapa hari yang lalu, saya juga kedatangan duo rempina yang sangat rawan atas gosip. Kenapa saya bilang begitu, ya lebih karena jika berbicara hal-hal yang berbau aib pada mereka sama dengan berbicara melalui TOA masjid. Jadi ya nyebar aib nya, berasa nyebar brosur gitu deh. Kayaknya kalo ada acara apa-apa daripada nganggarin duit buat bikin brosur, mending beliin mereka makanan enak diresto deh lalu cerita aja detail acaranya sama mereka. Pasti lebih efektif daripada nyebar brosur deh. Hehe.
    Kedua pemuda ala-ala ini kisahnya habis travelling mahal ke Nusa Lembongan lalu pulangnya mampir bermalam di Bali satu hari. Otomatis saya yang baik dan jelita ini menjadi tour guide mereka. What? Jelita? abaikan. Bermodalkan kemampuan menyetir mobil yang dibawah rata-rata saya pun memberanikan diri mengantar duo rempina ini. Dari pusat oleh-oleh yang satu ke pusat oleh-oleh yang lain dan hinggap di salah satu beach club menarik didaerah Legian saya dicekoki berbagai issue terhangat dari Semarang. Mengapa dikatakan issue? Ya karena berita itu belum teruji kebenarannya. Hahahaha. Dasar mulut emak-emak ya begitulah.
    Dari cerita yang sebenarnya lebih kearah nge-cengin mengenai Bride To be yaitu mantan saya yang juga apesnya merupakan teman mereka dan pujaan hati saya yang juga dipuja oleh teman kami yang lain. Galau? Nggak sih, tapi lebih kepada lucu, karena pembawaan mereka saat bercerita tidak menyinggung saya sama sekali. Itulah yang benar-benar saya rindukan dengan orang-orang ini, seculas apapun mulut mereka, tapi tidak pernah sedikitpun terbesit keinginan saya untuk marah apalagi memaki mereka. Paling ya cuma ngomongin mereka dari belakang aja sih. Hehe.
   Tapi ini serius, walau saya merasa masih nyaman dengan mantan saya namun mengetahui bahwa ia akan menikah tidak membuat saya panas. Apalagi setelah mendengar cerita duo rempina yang kocak, jadilah saya semakin menunggu-nunggu hari pernikahan si Bride To Be itu. Dan masih setia berkhayal siapa yang akan saya gandeng dalam pernikahan itu. Bisa Jadi kamu, iyaa kamuuu. Hahaha. Baiklah kayaknya cukup sekian deh untuk bulan ini. Nggak terasa juga saya sudah 6 bulan nih meniti karier disini. Emang benar kata mereka, if you loved what you do, time will go so fast. Kata mereka apa kata saya ya? yang penting bukan KTM dong ah. Shit, jadi keinget sosok Inul Daratista dengan baju karet ketatnya. See you and have a wonderful life yaaa. Emmuach. Hweeks jijik. Hahahaha. Tabi'!
   
   

No comments:

Post a Comment