Hai kalian semua yang abis berlibur tahun baruan, atau yang abis party mabok-mabokan (kembalikan mereka ke jalan yang benar ya tuhan) atau juga yang cuma dirumah menahan rasa sakit dan pedihnya diputusin pacar di penghujung tahun 2016 (Coy..coy,amit-amit dah). By the way, gimana tahun 2016 kalian?Yah semoga aja banyak berita bahagianya ya daripada berita sedihnya. Amien. Kalo saya sih fifty-fifty ya (Siapa yang nanya om?) Ya saya cuma sharing aja sih ini.
Kalau kita flashback ke tahun 2016 yang lalu, ada banyak banget peristiwa memorable. Kayak kisah Bang Ipul dengan aksi Hap Hap nya, ada Jessica-Mirna dengan Sianida nya, ada si dukun tukang kibul yang katanya bisa menggadakan uang...Ya elah cuy kalo semua orang punya uang banyak siapa yang mau kerja ya. Siapa yang mau beresin sampah plastik kalian yang dibuang begitu aja di jalanan? Siapa yang mau beresin sisa piring kotor kalian di restoran cepat saji? Siapa yang mau nyuciin motor atau mobil kalian kalo kalian lagi males nyuci? Nggak ada bro. Jadi bullshit itu kalo ada orang yang bisa menggandakan duit tanpa merugikan pihak lain. Mending menggandakan cinta kita berdua aja, eaaaaaa, sama siapa pak? Sama tai sapi di pinggir jalan? Jomblo aja ngomongin cinta-cintaan.
Dari banyaknya hal yang terjadi di 2016, saya sendiri merasa terberkati dengan orang-orang yang berada di sekitar saya. Mereka adalah orang-orang yang secara sadar atau tidak sadar telah mengajarkan banyak hal kepada saya. Saya selalu percaya bahwa kita selalu bisa belajar dari orang-orang yang kita temui. Yaaa beruntungnya saya menjadi orang gemini yang selalu bisa beradaptasi dengan mudah dengan orang-orang baru. HIDUP GEMINI!? COBLOS NOMER 4! (Auch kampanye terselubung)
Ada yang mengajarkan saya bagaimana saya harus tetap memegang teguh impian saya, walaupun kita tahu itu sangat sulit tercapai namun paling tidak kita bisa mengetahui dan menikmati setiap prosesnya. Ada pula yang mengajarkan saya tentang pentingnya arti 'Hidup Hanya Sekali' yang sering saya dengar. Memang agak klise, namun jika ditelaah kembali ya itu memang benar. Kita perlu mencoba semua hal baru agar kita tidak penasaran lagi, Namun pada akhirnya tinggal bagaimana kemampuan diri kita untuk bisa mengontrol keinginan-keinginan tersebut.
Dan hal yang paling penting yang baru saja saya sadari adalah bagaimana belajar untuk ikhlas. Agak susah memang untuk bisa ikhlas, walau surat al-ikhlas adalah surat yang paling gampang dihapalin tapi ilmu ikhlas ini adalah yang paling sulit diimplementasikan (Sok beragama lah saya). Tapi ini serius, karena imbas dari rasa nggak ikhlas itu panjang bin lebar. Baru ngeh kalo otak bisa meledak gara-gara mikirin hal ini itu yang sebenarnya nggak terlalu penting juga buat dipikirin. Tapi karena ada sesuatu yang mengganjal didalem hati, jadinya otak kita dipaksa buat memikirkan kemungkinan-kemungkinan apa yang membuat ganjalan tersebut muncul.
Alhasil karena otak kita mikirnya kejauhan kayak hubungan LDR, impact nya ya jadi susah tidur, makan ga enak, susah bernafas (hmmm mati dong), dan jadinya ga enak aja mau ngapa-ngapain. Justru ya sebenernya saya itu suka iri sama kepribadian temen saya. Hmmm mulai lah julitnya. Temen saya itu begitu lempeng kayak jalan raya arteri, lurus aja gitu, ada lampu lalu lintas juga bakal diterabas. Intinya satu, dia nggak mau membebani hidupnya sama pemikiran-pemikiran tentang hal-hal diluar dirinya. Bagi dia, drama hanya diperuntukkan untuk mereka yang hidupnya kurang rekreasi, jadi nyari kebahagiaannya ya dari drama-drama yang mereka buat sendiri. Padahal orang dikasih nafas buat hidup aja udah bersyukurnya luar biasa, eh kok nafasnya disia-siain buat ngomongin kejelekan orang, ngadu domba orang, complain tentang hidup, mubadzirkan ya jadinya. Mending nafasnya disharing sama orang lain. Dengan ciuman misalnya. Eaaaaa. Ciuman noh sama buku usang.
Nah dari bersyukur inilah jadinya kita bisa ikhlas. Bersyukur dengan apa yang saya bisa nikmati di Bali sedangkan diluar sana orang-orang pengen bisa hidup dibali, jadinya ya saya ikhlas berada di pulau yang jauh dari 'Rumah' ini. Walaupun sebenarnya pengen balik, tapi ya inilah hidup. Kita nggak bisa tahu kebaikannya sampai kita sampai disatu titik dimana kita akan merasa sangat bersyukur akan jalan yang diberi oleh tuhan (Dih sok beriman). Makanya ikhlas aja lah, toh ntar juga paham sendiri kenapa begini kenapa begitu ingin ini ingin itu banyak sekali...hmmm kayak nggak asing sama kata-kata yang terakhir deh.
Selanjutnya sabar kali ya. Sabar yang ini bukan sabar nama eyang yang melakukan praktek poligami itu lho ya. (ITU SUBUR PLISSS) Tapi sabar disini adalah yaaa nggak buru-buru. Semua ada prosesnya. Sebagai seorang seniman ala-ala, saya selalu menikmati proses dari sesuatu. Kalo saya lagi buat karya nih ya, saya menikmati banget prosesnya, soalnya pas jadi hasilnya biasa aja. hehe. Tapi bener lho, proses itu mengajarkan kita banyak hal. Dengan menikmati setiap detik proses itu maka sebenarnya kita nggak akan ngerasa berapa lama waktu telah berlalu. Tau-tau keinginan kita udah tercapai aja. Ajaib kan. Mumpung masih hidup bro, sis, yuk maksimalin hidup kita untuk beajar hal baru. Daripada abis waktu buat mikir yakan, belum lagi mikir tagihan ABC, wih tambah berat banget itu mah (Kayaknya ini khusus saya deh). Heeeeelp...hmmm.
Tapi ini serius, tahun 2017 ini saya banyak belajar hal baru. Salah satu hal yang mau saya pelajari adalah, bagaimana cara menata mulut saya supaya nggak terlalu sampah. Saya sudah bosan memiliki mulut sampah yang sukanya ngejulitin, nyinyirin, nyindirin, bergibah, bergosip, dih ladang maksiat kok jadi pindah ke mulut saya yaaa. Yaa nggak papa lah kalo masih jadi sampah, tapi gimana caranya supaya bisa berkurang dikit gitu lho. Mungkin ada yang bisa ngasih saran? Dikit aja kok, nggak usah banyak-banyak, nanti becek malah berabe. Hahahaha, mezum. Ya paling tidak kejulitan saya bisa untuk hal positif (Emang adaaaaa?). Ya segitu dulu lah tulisan pertama di tahun 2017 ini. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan yaaa. Kurang-kurangin begadang, banyak-banyakin main cewe #ehhh , atau cowo mungkin buat kalian yang gay, atau cowo cewek buat kalian para gay terselubung yang nggak yakin sama orientasi sexnya sendiri. Hayooo mau kemana kamu, Hehe. Bye, Tabi'!?
