Thursday 19 March 2015

Lombok Lombok an #1

    Selamat bulan maret kawan-kawan semua. Bagaimana bulan maret kalian?Biasa saja kah?Hahahaha. Nggak tau kenapa ya tapi bulan ini kerasa nya begitu cepat berlalu. Seperti kehadiranmu yang berbanding lurus dengan berjalannya bulan ini. Haseeek.
    Pada awal bulan maret ini saya sudah didatangi oleh teman-teman baik saya. Memang sih ini bukan musim liburan, tapi karena sisa libur saya juga banyak jadi ya saya senang-senang saja menemani mereka liburan di Bali. Alhasil saya pun mengambil libur 4 hari agar bisa menyambut teman-teman saya ini. 5 hari sih sebenarnya sama hari minggu. Dan menjadi guide sih lebih tepatnya daripada menyambut. Tapi sungguh menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama mereka mengingat sudah beberapa bulan belakangan ini saya cukup disibukkan dengan pekerjaan saya yang nggak sibuk-sibuk amat sih sebenarnya.
    Tidak berhenti refreshing di Bali saja, kami pun yang memang dari awal berencana travelling bersama akhirnya memutuskan untuk ke pulau Lombok. Kami hanya memiliki 2 hari untuk menghabiskan waktu disana. Berangkat dari Bali dengan mengendarai sepeda motor, kamipun menyebrang ke Lombok pada pukul 10 malam. Ini sudah kami perhitungkan agar keesokan paginya kami bisa langsung menyambangi Gili Trawangan.
    Keberuntungan berada di pihak kami. Tidak sampai 10 menit menunggu, kami pun naik ke dalam kapal fery yang mengangkut berbagai jenis manusia dan kendaraan. Tarif penyeberangan adalah 125 ribu per motor. Menyeberang dari pelabuhan Padang Bai ke pelabuhan Lembar menghabiskan waktu 4 jam. Beruntungnya kami punya teman yang tinggal di Lombok dan tempat tinggalnya pun sangat dekat sekali dari pelabuhan Lembar. Maklum lah ia bekerja di PELINDO jadi ya kosannya nggak jauh-jauh amat dari laut. Yah ala-ala gadis pelabuhan lah ya. Setelah sampai di pelabuhan Lembar kami pun memutuskan untuk menginap di tempat teman kami tersebut. Tidur berdempet-dempetan pun tidak jadi masalah karena memang judul travelling kita kali ini adalah lowbudget-travelling. Kali ini? Kayak nya baru ini deh kali pertama kami bepergian bersama. Hahaha.
   Ketika pagi datang dan kami telah bersiap, kami pun memilih Gili Trawangan sebagai tujuan pertama kami. Perjalanan dari Lembar menuju pelabuhan Bangsal menghabiskan waktu sekitar 2 jam melewati pusat kota Mataram. Untuk masalah makan jangan khawatir, ada banyak warung pinggiran yang tersedia. Rata-rata makanan disini dibandrol dengan harga 10 ribu rupiah, yah maklum lah keliatan banget kalo lagi jalan-jalan jadi sudah pasti dikenakan harga wisatawan oleh ibu-ibu warung yang gampang diajak becanda itu. Kami sebenarnya belum tahu mau menginap dimana, jadinya kami hanya membawa satu tas penuh pakaian dan peralatan hidup untuk satu hari.
   Sampai di Bangsal kami menitipkan motor di penitipan motor setempat. Walaupun Lombok terkenal dengan issue curanmor yang marak terjadi tetapi penitipan disini dijamin aman. Hal ini dikarenakan bentuknya berupa rumah warga setempat yang disulap menjadi garasi besar. Jadi nggak khawatir motor akan kehujanan atau kepanasan apalagi hilang. Tarif penitipan motor adalah 5 ribu untuk setengah hari, dan 10 ribu untuk sehari.
   Penyeberangan dari pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan pun tidak mahal, Hanya merogoh kocek 15 ribu per orang plus 3 ribu untuk retribusi pariwisata. Perjalanan menyebrang pun tidak terlalu lama, hanya memakan waktu sekitar 45 menit. Tapi harus diingat bahwa kapal tersebut adalah kapal kayu yang digerakkan oleh tenaga motor. Jadi ayunan gelombang sangatlah berasa, apalagi kalo emang ombaknya lagi gede. Maka sediakanlah tas plastik jika kalian tidak tahan dengan gelombang laut. Dan satu lagi, jika badan kalian tergolong besar maka ada baiknya untuk memperhatikan keseimbangan kapal. Cari deretan yang sekiranya tidak penuh sesak karena keseimbangan kapal sangatlah penting untuk keselamatan bersama. Keliatan ngeri ya, padahal biasa aja sih. Cuma riweuh aja jadi omongan penumpang yang lain kalo kapal berat sebelah gara-gara kita.
   Baru menyeberang saja mata kita langsung disuguhi dengan pemandangan laut yang luar biasa indahnya. Warna biru muda dan hijau tosca melebur menjadi satu diantara gunung-gunung yang terlihat dari kejauhan. Beberapa pulau pun terlihat ketika perjalanan sampai di menit ke 30. Pulau dengan pohon-pohon hijau yang tumbuh lebat di atas pasir pantai yang berwarna putih bersih. Kalian akan merasa berada di dunia lain. Terus keinget lagi kalo masih ada di Indonesia ketika mencium bau badan bapak-bapak yang entah darimana asalnya yang duduk disamping kalian. Hahahha. Mohon maklum karena kapal ini adalah transportasi umum warga-warga sekitar yang berjualan atau tinggal di Gili Trawangan. Kalo mau lebih VIP ada kok fast boat yang hanya memakan waktu 15 menit. Dibandrol dengan harga 85 ribu perorang. Heii ingat, ini adalah lowbudget travelling ya.
    Eh gila, kalo saya mau ceritain semuanya bisa abis puluhan paragraf kayaknya. Untuk menjaga stabilitas panjang blog saya, sepertinya cerita saya harus bersambung dulu. Yaah ala-ala sinetron tersanjung lah ya. Biar seru, sembari nyari sponsor tambahan. Hahhaha. Ya sudah, ceritanya saya lanjut nanti lagi ya temans. Saya mau siap-siap nyepi dulu. Alih-alih ikutan nyepi, saya malah heboh mikirin mau escape kemana selama nyepi berlangsung. Hamsyong juga kalo mau diem dikosan sendirian.
    Begitu dulu sepenggal kisah bepergian saya bersama kawan-kawan SMA saya yang tabu untuk disebutkan namanya satu persatu. Selamat menyambut hari raya Nyepi bagi yang merayakan, dan selamat berlong weekend bagi yang tidak merayakan. Daaaagh.